Bermarga Sembiring Meliala, Ini Alasan Ridha Tak Gunakan Marga (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Memperoleh dukungan dari masyarakat Kota khususnya di Kecamatan Medan Johor, Medan Tuntungan dan Medan Selayang yang merupakan lumbung-lumbung suara dengan suku yang identik dengan sebutan 'Perkade-Kaden' atau persaudaraan sepertinya akan sedikit lebih mudah didapatkan oleh pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani.
Itu lantaran, Ridha Dharmajaya ternyata bermarga Sembiring Meliala lahir di Lau Keri atau disebut juga Sungai Krio, sebuah kampung tradisional Karo yang terletak di Kutalimbaru, Deliserdang pada 14 Mei 1973.
Diketahui bolang (kakek dalam bahasa karo) Ridha bermarga Sembiring Meliala itu merupakan seorang pejuang yang berjuang menghadapi agresi penjajahan Belanda di perbatasan Aceh.
Lantas, kenapa marga Sembiring Meliala itu tidak melekat dibelakang nama Ridha Dharmajaya seperti orang bersuku karo lainnya.
Dalam Konsolidasi Internal Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan bersama kader PAC Kecamatan Medan Johor, Rabu (2/10) juga mencuat pertanyaan apakah marga Sembiring Meliala itu merupakan marga keturunan atau sekedar disematkan marga.
Itu dilontarkan salah satu kader PDI Perjuangan di Medan Johor bermarga Sembiring.
"Pak (Untuk Ridha) apakah benar bapak bermarga Sembiring seperti beberapa kabar yang menyebutkan bapak bermarga Sembiring Meliala. Atau hanya sekedar ditabalkan marga? Tanyanya itu aja pertanyaanku pak.”
Menjawab pertanyaan itu, lantas Ridha yang berpasangan dengan Abdul Rani di Pilkada Medan kali ini pun berdiri dari sebelumnya duduk.
Dengan sigap dan lugas, kader PDI Perjuangan itu pun menjawab dengan memulainya dengan menjelaskan silsilah di keluarganya.
Ridha menuturkan bahwa marga Sembiring Meliala adalah marga dari kakeknya.
Pada saat masa agresi militer Belanda harus menyembunyikan identitasnya dengan menjadi pekerja di Hotel De Boer yang saat ini bernama Hotel Grand Inna yang terletak di Jalan Balai Kota.
Saat itu, katanya, untuk menjadi pekerja di Hotel De Boer harus bersuku jawa.
"Makanya, bolang (kakek) saya saat itu gak pakai marga di depan namanya. Dan, itu pun akhirnya ayah saya dan uwak (paman) saya tak memakai marga termasuk saya," jelasnya.
Hanya saja, katanya, setiap acara adat karo, oleh keluarganya terutama yang berada di Kutalimbaru selalu memberitahu bahwa dirinya adalah bermarga Sembiring Meliala.
"Nah, meskipun di KTP saya tidak ada tercantum marga Sembiring Meliala itu tapi di darah saya mengalir bahwa saya adalah keturunan masyarakat karo yang bermarga Sembiring," jelasnya.
Mendengar pernyataan Ridha itu, membuat kader PDI Perjuangan di Kecamatan Medan Johor secara tegas akan berjuang untuk memenangkan Ridha-Rani di Pilkada Medan.
Sebab, tampilnya Ridha Dharmajaya maju menjadi Calon Wali Kota Medan bersuku karo menambah semangat para kader PDIP yang bersuku karo untuk memilih dan memenangkan Ridha-Rani di Pilkada yang digelar 27 November 2024 nanti.
(JW/RZD)