Paslon nomor urut 01, ‘SANDI’, Sofyan Nasution, SE - Junaidi Parapat,SE diabadikan bersama masyarakat usai saat melakukan diskusi di sebuah kafe di Tembung, Deliserdang, Minggu (06/10/2024). (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Deliserdang - Pasangan Calon Bupati - Calon Wakil Bupati (Paslon Cabup-Cawabup) ‘SANDI’, Sofyan Nasution, SE dan Junaidi Parapat, SE berjanji akan mempermudah warga Deliserdang yang ingin mengurus segala hal terkait administrasi kependudukan serta mengawasi langsung di setiap kecamatan. Hal ini dilakukan dengan cara mendatangkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) keliling atau mobile ke tiap-tiap kecamatan sehingga bisa dekat dengan rumah-rumah warga.
Hal ini disampaikan Cabup Deliserdang Paslon ‘SANDI’, Sofyan Nasution SE, Selasa (08/10/2024) terkait banyaknya keluhan warga Deliserdang yang sulit mengurus dokumen kependudukan karena jarak ke kantor dinas yang terlalu jauh yakni di Lubuk Pakam. “Kami akan buat Disdukcapil mobile setiap tanggal ganjil dan tanggal genap, (Disdukcapil mobile), akan ada di setiap kecamatan tertentu. Jadi tidak ada cerita blangko habis, kita pindahkan ‘beliau’ (oknum) kalau itu terjadi,” jelasnya.
Terkait administrasi kependudukan yang terlalu jauh, Sofyan berpendapat bahwa solusinya tidak bisa hanya sekadar normatif. “Kalau solusinya biasa-biasa saja maka jawabnya ya normatif. Tapi ‘SANDI’ punya solusi berbeda. Pertama, ketika dilantik kita merobohkan pagar Kantor Bupati Deliserdang. Kenapa? Karena pagar itu lambang jarak antara pemimpin dan rakyatnya,” sebutnya.
Lalu, Disdukcapil hadir di setiap kecamatan. “Kenapa wajib keliling, untuk memastikan pelayanan tadi terjadi. Bukan malah jam 9-10 petugas kecamatan tidak ada. Harusnya (petugas kecamatan) hadir di kantor-kantor, bukan jam 11 masih sarapan, ini ‘filmnya’ sudah diputar berkali kali dan bertahun tahun,” tegasnya.
Nantinya, ‘SANDI’ akan berkantor di Pemkab hanya dua hari, selebihnya ada di setiap kecamatan. “Kita hanya berkantor dua hari saja di kantor bupati, selebihnya di kecamatan, keliling terus. Jadi gak ada cerita lagi kalau bupatinya waktu cari suara, keliling-keliling, waktu terpilih senyap. Kami (Bupati-Wabup) gantian di beda kecamatan, dua orang,” sebutnya.
(REL/BR)