Edy Rahmayadi Bangga Disapa ‘Ayah’ (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Langkat - Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2, Edy Rahmayadi, mengaku bangga, karena masyarakat Sumut kini menyapanya dengan sebutan 'ayah'. Baginya, sebutan itu merupakan harapan, agar dia menjadi ayah dan tauladan bagi masyarakat Sumut.
Calon Gubsu nomor urut 2 Edy Rahmayadi, mengatakan itu di Kolam Renang Dendang Tirta, Stabat, Rabu (9/10).
Didampingi istri Nawal Lubis dan tim pemenangan, Edy Rahmayadi, menghadiri Sarasehan dan Pemantapan Srtategi Pemenangan Edy-Hasan. Kegiatan itu diikuti 500-an orang, terdiri dari tim pemenangan se-Kabupaten Langkat, perwakilan petani, nelayan, pedagang, tokoh masyarakat dan kaum milenial.
Dikatakan Edy Rahmayadi, dia merasa sangat senang disapa 'ayah' oleh masyarakat Sumut. Baginya, sapaan itu merupakan ungkapan rasa rindu masyarakat terhadap sosok pemimpin yang dapat ditauladani.
"Saya sangat menikmati sapaan itu. Doakan saya, agar tetap dapat menjadi 'ayah' bagi kalian," katanya.
Dikatakan Edy Rahmayadi, karena melihat harapan masyarakat itulah, dia kembali mencalonkan diri sebagai Gubsu, yang kali ini berpasangan dengan Hasan Basri Sagala. Karena, Edy mengaku tidak ingin menyerahkan kepemimpinan ini kepada vigur yang tidak tepat.
"Kalau dibilang lelah, saya sudah lelah. Tapi, mau bilang apa lagi. Saya tidak bilang, saya baik, tapi Insya Allah, saya akan berbuat yang terbaik," sebutnya.
Disampai Edy Rahmayadi, idealnya, yang menjadi pemimpin itu adalah orang muda. Tapi, katanya, bukan yang penting muda, tapi harus memiliki rekan jejak yang jelas, dan memiliki sifat Siddiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Fatonah (pandai), dan Tablig (orang yang menyampaikan).
Dicontohkan Edy Rahmayadi, Nabi Muhammad SAW, diangkat menjadi Rasulullah pada usia 40 tahun. Namun, rekam jejaknya sangat jelas. Pada usia 9 tahun, beliau sudah menjadi pedagang dan akal budinya juga dipuji masyarakat.
"Dan Rasulullah memiliki empat sifat itu, yakni Siddiq, Amanah, Fatonah, dan Tablig," ujarnya.
Begitu juga dengan pemimpin Islam lainnya Sultan Muhammad Al Fatih. Beliau sudah memimpin peperangan menaklukan konstantinopel di usia 21 tahun.
"Tapi rekam jejaknya dari kecil sangat jelas. Sementara calon gubernur yang satu lagi, memang masih muda, tapi asal muda saja," tambahnya.
Di hadapan tim pemenangan Kabupaten Langkat Edy Rahmayadi, mengaku maju menjadi Gubsu, untuk meraih kekuasaan. Tapi, tujuannya untuk mensejahterakan rakyat, bukan untuk diri saya dan keluarga saya saja.
"Saya gubernur, nanti anak saya menjadi walikota, istri saya menjadi bupati, tidak bisa begitu," katanya.
Program kerja
Sementara itu, dalam paparanyan, Gubsu periode 2018 - 2023 Edy Rahmayadi, memaparkan tentang program kerja prioritasnya saat memimpin nanti. Yakni di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian dan kelautan, serta pariwisata.
Untuk bidang pendidikan, kata Edy Rahmayadi, harus menjadi prioritas utama. Karena, untuk Kabupaten Langkat saja, rata-rata pendidikan masyarakatnya hanya 8,7 tahun. Artinya, rata-rata tidak tamat SMP.
"Makanya, ke depan Langkat harus bicara pendidikan, agar muncul pemimpin-pemimpin masa depan dari Langkat ini," tambahnya.
Di bidang kesehatan, menurut Edy Rahmayadi, layanannya belum menyeluruh dapat dijangkau masyarakat. Kehadiran Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) juga belum memadai.
"Kita lihat saja, berapa jumlah Puskesmas di Langkat, berapa jumlah dokternya, bagaimana dengan penyediaan obat-obatannya, pasti masih minim. Padahal Puskesmas itu merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat," katanya.
Di bidang infrastruktur, kata Edy, juga harus ditingkatkan, karena sangat penting untuk mobilitas masyarakat dan distribusi kegiatan ekonomi.
"Di masa saya, kita sudah anggarkan Rp2,7 triliun untuk infrastruktur dengan konsep multi year. Tapi, sampai (masa jabatan) saya berakhir, masih 74 persen selesai. Dan tidak dilanjutkan lagi," sebutnya.
Untuk bidang pertanian dan peternakan, disampaikan Edy Rahmayadi, juga Sumut masih belum baik. Bayangin, katanya, masyarakat Sumut masih sulit makan daging. Untuk daging sapi, Sumut masih impor dari India, daging kambing dari Malaysia.
Begitu juga di bidang pariwisata, menurut Edy Rahmayadi, harus lebih di eksplor lagi. Seperti di Langkat, ada objek wisata Bukit Lawang, dan Tangkahan.
"Jadi, marilah kita bersama-sama membangun Sumut ini. Insha Allah, dengan kebersamaan, kita bisa," katanya.
Setelah melakukan kegiatan, Calon Gubsu Edy Rahmayadi, melakukan kegiatan serupa di Tanjungpura. Tempatnya di Lapangan Futsal Jalan Pemuda. Sebelumnya, Edy Rahmayadi, singgah ke Masjid Azizi, dan berziarah ke makam Pahlawan Nasional T.Amir Hamzah.
(REL/RZD)