Wibowo, seorang penyintas tunanetra, memberikan pertanyaan kepada Paslon ‘SANDI’ saat berdiskusi di Percut Sei Tuan. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Deliserdang - Pasangan Calon Bupati - Calon Wakil Bupati (Paslon Cabup-Cawabup) Deliserdang nomor urut 01, ‘SANDI’, Sofyan Nasution, SE dan Junaidi Parapat, SE berkomitmen memberikan program-program perubahan untuk Deliserdang maju, yang tepat sasaran, sesuai kebutuhan dan ditujukan untuk semua kelompok, tidak terkecuali bagi penyintas disabilitas.
Salah seorang penyintas tunanetra, Wibowo, menjadi salah satu peserta diskusi yang berlangsung di Tembung, Percut Sei Tuan, Minggu (06/10/2024) kemarin. Dari diskusi tersebut, Wibowo terlihat antusias dengan kehadiran Paslon 'SANDI'.
Wibowo, seorang tunanetra, terlihat memberikan sejumlah kepada Paslon ‘SANDI. Beberapa di antaranya bagaimana ‘SANDI’ mengatasi harga-harga kebutuhan yang naik, khususnya menjelang hari besar.
Dia juga mempertanyakan mempertanyakan apa yang akan dilakukan Paslon "SANDI' untuk mengantisipasi keberadaan geng-geng motor ataupun begal yang saat ini merajalela.
“Kebetulan saya seorang tunanetra Pak. Kalau bapak keduanya terpilih, bagaimana untuk menetralkan harga pasar? Seperti kita ketahui, harga-harga di pasar kan saat ini cukup mahal ya, apalagi menjelang tahun baru. Bagaimana untuk bisa menetralkan harganya. Dan bagaimana nasib para UMKM nantinya kalau bapak terpilih. Saat ini, seperti yang kita ketahui, geng-geng motor kan kesana sini kan meraja lela ya, itu bagaimana supaya kota kita bisa aman kembali dari geng geng motor dan begal. Itu saja. Dan semoga sukses untuk kedua bapak ini!,” katanya.
Menjawab hal itu, Cawabup Paslon ‘SANDI’ Junaidi Parapat, mengatakan bahwa mereka telah menyiapkan berbagai solusi yang nantinya penyintas disabilitas ikut merasa aman dan nyaman sebagai warga Deliserdang.
"Terima kasih atas pertanyaan Pak Wibowo dengan segala keterbatasannya. Beliau sangat semangat, dan itu menyemangati kita juga. Artinya, bapak saja yang begitu (keterbatasan), masih sangat semangat, masak kita diberi kelebihan tidak semangat. Malu kita sama Pak Wibowo,” ucapnya.
Dijelaskannya, kalau terkait pasar, ada istilahnya mekanisme pasar. “Kalau barangnya banyak, harganya turun. Biasanya pemerintah daerah (Pemda), kalau harga-harga mahal, dia akan serbu pasar dengan barang yang murah, yaitu operasi pasar. Tapi kan (operasi pasar) berkaitan dengan anggaran. Kalau duitnya tidak ada, mau bagaimana. Makanya jarang kita dengar Pemkab Deliserdang melakukan operasi pasar karena uangnya tidak ada. Jadi tidak akan bisa dilakukan kalau Pemkab tidak punya uang," bebernya.
Terkait keamanan, jawabnya lagi, pihaknya akan mengalokasikan anggaran untuk meningkatkan pengamanan di setiap desa. "Saat kunjungan ke masyarakat di Tanjung Beringin, ada ibu-ibu berkomentar, selama ini (pemerintah) kemana saja? (Solusinya), pertama keberanian untuk menghadapi itu. Melalui Pemkab, kita akan berkoodinasi ketat dengan Polres yang ada di sekeliling Deliserdang. Deliserdang ini, ada banyak Polres yang menaunginya, yaitu Polres Deliserdang, Polres Belawan, Polres Medan dan Polres Binjai. Ada empat pak, harusnya tidak ada begal, persoalannya Pemkabnya tidak mengalokasikan anggaran itu. Jadi sudah kami pikirkan itu, supaya dianggarkan, dan rakyatnya tenang. Pulang malam juga tenang, gak khawatir,” ujarnya.
Cabup Paslon ‘SANDI’, Sofyan Nasution di berbagai kegiatan mengatakan bahwa akan meningkatkan PAD Deliserdang. Sehingga, Pemkab Deliserdang punya anggaran yang cukup banyak untuk melakukan perubahan yang berani di Deliserdang.
(REL/BR)