Setelah Kasusnya Viral, Pengasuh Anak di Murni Day Care Medan yang Siksa Balita Ditangkap

Setelah Kasusnya Viral, Pengasuh Anak di Murni Day Care Medan yang Siksa Balita Ditangkap
Setelah Kasusnya Viral, Pengasuh Murni Day Care di Medan yang Siksa Balita Ditangkap. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Orangtua dari bayi berusia 1,3 tahun yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh pengasuh di sebuah tempat penitipan anak di Medan, Murni Day Care, sebelumnya telah melaporkan kejadian yang dialami ke polisi. Setelah seminggu laporan mengendap, orangtua si bayi kemudian memviralkan video kekerasan tersebut dan akhirnya viral di media sosial.

Setelah viral, polisi kemudian bergerak cepat menangkap pengasuh tersebut.

Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Medan, Iptu Dearma Sinaga, mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima laporan dari orangtua korban. Pengasuh yang dilaporkan telah diamankan sore hari untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

"Pengasuh yang dilaporkan sudah kami amankan sore ini," ujar Dearma, Rabu (9/10/2024).

Namun, Dearma belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai identitas maupun status hukum dari pengasuh tersebut.

Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan seorang bayi laki-laki diduga mengalami penganiayaan oleh pengasuhnya menjadi viral di media sosial.

Kejadian itu berlangsung di tempat penitipan anak yang terletak di Komplek Al Abadi, Jalan Abadi, Kecamatan Medan Sunggal.

Orangtua korban, Cici Anastasya (28), menyatakan bahwa anaknya baru dua bulan dititipkan ditempat penitipan anak tersebut. Awalnya, dia merasa pengasuh di sana memperlakukan anaknya dengan baik.

"Pada awalnya, saya memantau selama seminggu hingga dua minggu. Karena melihat perilaku pengasuhnya baik dan tidak ada tanda-tanda kekerasan, saya memutuskan untuk tidak memantau lagi melalui CCTV," ujar Cici.

Namun, pada 19 September 2024, Cici menerima rekaman CCTV dari adiknya yang menunjukkan bahwa pengasuh tersebut memberi makan anaknya dengan cara yang kasar.

Meski begitu, Cici saat itu masih memahami tindakan pengasuh, mengira hal itu terjadi karena anaknya tidak mau makan.

"Saya sempat bilang ke adik saya, mungkin anak saya memang sedang tidak ingin makan, atau sulit diberi makan, jadi pengasuhnya terpaksa. Saya tidak melaporkan hal ini kepada pemilik tempat penitipan, hanya membiarkan dan menjelaskan kepada adik saya," jelas Cici.

Pada 1 Oktober 2024, Cici kembali menerima laporan dari adiknya tentang tindakan kasar pengasuh terhadap anaknya. Akibatnya, Cici segera menghubungi pemilik tempat penitipan anak tersebut.

Pemilik day care itu kemudian menginformasikan bahwa pengasuh tersebut sudah diberi surat peringatan ketiga (SP3) atau diberhentikan. Setelah itu, anak Cici dipindahkan ke pengasuh yang lain.

Keesokan harinya, Cici memutuskan untuk tidak lagi menitipkan anaknya di tempat tersebut, setelah menemukan bekas memar yang diduga akibat cubitan di bagian dada anaknya.

Karena merasa tidak ada itikad baik dari pemilik day care terkait kejadian tersebut, Cici memutuskan untuk melaporkannya ke Polrestabes Medan pada 2 Oktober.

Pada 7 Oktober 2024, pemilik tempat penitipan sempat menghubungi Cici dan mengusulkan agar masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, Cici menolak dan memilih untuk melanjutkan proses hukum.

Pengasuh juga sempat menghubungi adik saya, hanya bertanya kenapa melaporkan kejadian tersebut ke pemilik day care.

"Adik saya kemudian mengirimkan video rekaman, dan pengasuh tersebut meminta maaf, mengakui kesalahannya karena memaksa anak saya untuk makan," jelas Cici.

Pengelola Murni Day Care, Juni Azhari, membenarkan informasi yang beredar. Ia menyatakan bahwa sejak awal kejadian, mereka sudah berkomunikasi dengan keluarga korban.

"Benar, sejak awal kejadian, orang tua anak sudah berbicara dengan kami. Kami juga sudah meminta maaf karena kejadian tersebut terjadi di luar kehendak kami," ujar Juni.

Juni juga menjelaskan bahwa setiap orangtua memiliki akses ke CCTV untuk memantau anak-anak mereka. Ia menambahkan bahwa terkait kasus ini, akan ada komunikasi lanjutan dengan keluarga korban.

Dia juga mengonfirmasi bahwa pengasuh yang terlibat dalam kejadian tersebut sudah tidak bekerja lagi. Pengasuh itu telah diberhentikan oleh pihak day care setelah insiden tersebut.

"Ya, dia sudah tidak bekerja lagi. Kami sudah memberhentikannya," kata Juni.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi