Ciptakan Industri Baru, Paslon SANDI Akan Jadikan Deliserdang Kota Pendidikan

Ciptakan Industri Baru, Paslon SANDI Akan Jadikan Deliserdang Kota Pendidikan
Cabup Deliserdang Paslon ‘SANDI’, Sofyan Nasution membeli makanan dari seorang pedagang di Deliserdang baru-baru ini. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Deliserdang - Deliserdang dinilai harus memiliki identitas baru agar perputaran uang di kabupaten ini bisa meningkat dan masyarakatnya bisa mendapatkan pasar baru dari perkembangan industri mikro, kecil dan menengah.

Karena itu, Pasangan Calon Bupati – Wakil Bupati (Pasangan Cabup-Cawabup) nomor urut 01 ‘SANDI’ Sofyan Nasution, SE – Junaidi Parapat, SE., akan menjadikan Deliserdang memiliki identitas baru yakni sebagai ‘Kota Pendidikan’ salah satunya mendirikan tiga-empat kampus baru sehingga bisa tercipta industri-industri baru untuk peningkatan perekonomian masyarakat.

Hal ini disampaikan Cabup Paslon’SANDI’, Sofyan Nasution, SE di sejumlah kunjungannya ke masyarakat di Deliserdang.

“Deliserdang sebagai kabupaten saat ini tidak punya identitas yang jelas. Kalau kita bilang Bogor, orang pasti langsung bilang ‘kota hujan’. Kalau Medan, orang langsung sebut ‘kota kuliner’. Tapi kalau Deliserdang? Hening. Padahal, Deliserdang terlalu kaya, ada pantai, punya persawahan salah satu yang terluas di Sumut, punya perkotaan dengan industri yang luar biasa, di Tanjung Morawa, di Patumbak, itu banyak sekali pabrik-pabrik. Kemudian punya pegunungan, STM Hulu, STM Hilir, Pancurbatu dan lain-lain. Sangking kayanya, lupa identitasnya apa, tak terbentuk identitasnya. Saya bersama Pak Junaidi Parapat ingin menjadikan Deliserdang sebagai Kota Pendidikan,” kata pria yang akrab disapa Bang Sofyan ini.

Dijelaskannya, dengan menjadikan Deliserdang sebagai ‘Kota Pendidikan’ sebagai identitas baru, maka secara otomatis akan menambah variasi industri baru yang nantinya membuat perputaran uang di kabupaten ini akan semakin tinggi.

“Sekarang masalah Deliserdang dari sisi ekonomi sebenarnya sederhana. Orang cari makan di Deliserdang, jajannya di Medan. Artinya, uang tidak berputar di Deliserdang, berputarnya di sana (luar). UMKM kita, kondisinya buka-tutup buka-tutup, yang beli elu lagi elu lagi. Kenapa? Karena pasarnya hanya itu-itu saja, tidak berputar. Jadi, kalau ada industri pendidikan, ada kampus baru yang didirikan di sini, di Deliserdang, bukan di Medan, maka UMKMnya akan bergerak. Industri kos-kosan, laundri, makanan, ojek online/transportasi, fotokopi, industri kreatif, itu semua akan berkembang. Setiap tahun akan dapat orang baru, 3.000-5.000 orang datang, maka industri akan bergerak,” jelasnya.

Dia menegaskan, jangan lagi ada konsep kuno untuk ekonomi warga Deliserdang.

“Jangan lagi gunakan cara lama yakni kita cari makan dan membelanjakan di sini, itu konsep yang kuno. Konsepnya adalah bagaimana kita membuat apa yang kita punya untuk bisa mendatangkan investor kemari, setiap tahun industri bisa berputar,” katanya lagi.

Dia mengakui ada juga pertanyaan bahwa mengapa tidak membuat industri perumahan, mal atau pabrik-pabrik. Menurutnya, industri-industri tersebut saat ini dinilai tidak berpihak kepada warga.

“Terbukti bahwa pabrik-pabrik yang ada sekarang kebanyakan tidak berpihak kepada masyarakat Deliserdang,” ujarnya.

Mendengar penjelasan dari Sofyan, sejumlah ibu-ibu tampak antusias dan mengajukan pertanyaan dari program ekonomi yang dicanangkan Paslon nomor urut 01 ini.

Hal itu didapati saat Paslon ‘SANDI’ bersilaturahmi di sejumlah dusun/desa di Deliserdang, di antaranya Kecamatan Biru-biru, Kecamatan Percut Sei Tuan, Tanjung Morawa, dan beberapa kecamatan lainnya.

“Saya kan pedagang kecil keliling. Tadi kan bapak bilang ada bantu modal usaha. Itu bagaimana Pak,” tanya salah satu warga.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Sofyan Nasution menjawab bahwa nantinya modal itu untuk perkelompok dan hasil usaha dari binaan tersebut harus bisa dibeli Pemkab.

“Supaya modal usaha ini bisa sebagai pemberdayaan masyarakat, kita bantu modalnya, dibantu pelatihannya, harapan kami, ibu-ibu bisa untung dan bantuan usaha tadi bisa dibayar tepat waktu,” jawabnya.

Terkait hal ini, Paslon ‘SANDI’ juga menyatakan bahwa setiap programnya, misalnya bantuan usaha tanpa bunga, akan dilaksanakan tepat sasaran sesuai kebutuhan dan kondisi yang terjadi di Deliserdang saat ini. Paslon Sofyan-Junaidi memiliki delapan program prioritas ‘SAND1 BERANI’ untuk masyarakat Deliserdang yakni modal usaha, berobat gratis, layanan gawat darurat 24 jam, santunan kematian, tempat pemakaman gratis, beasiswa, angkot gratis, serta internet gratis.

Dilansir dari data.deliserdangkab.go.id, dari jumlah data perkembangan usaha mikro Per Desember 2019-2023 di Kabupaten Deliserdang, terdapat 140.059 unit usaha mikro dan kecil yang berada di Deliserdang.

Di tahun yang sama, terdapat 112.873 unit jumlah wirausaha baru tercatat berada di sekitar Kabupaten Deliserdang. Berikutnya, tahun 2022 terdapat 27.186 unit usaha mikro dan kecil dengan jumlah wirausaha usaha baru ada 368 unit. Di tahun 2021, ada 26.818 dengan jumlah wirausaha baru 1.416 unit.

Kemudian di tahun 2020 ada 25.402 unit usaha kecil dan mengah dengan jumlah wirausaha baru 161 unit. Lalu, tahun 2019 tercatat ada 25.241 unit usaha mikro dan kecil dengan jumlah wirausaha usaha baru sebanyak 119 unit.

(REL/BR)

Baca Juga

Rekomendasi