Paslon SANDI Akan Terbitkan Perbup yang Lindungi Buruh Deliserdang

Paslon SANDI Akan Terbitkan Perbup yang Lindungi Buruh Deliserdang
Cabup Deliserdang Paslon nomor urut 01 SANDI, Sofyan Nasution diabadikan bersama masyarakat di Dusun IV Desa Tanjung Baru Kecamatan Lubuk Pakam, Sabtu (12/10/2024). (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Deliserdang - Pasangan Calon Bupati - Calon Wakil Bupati (Paslon Cabup Cawabup) Deliserdang nomor urut 01 ‘SANDI’ Sofyan Nasution, SE - Junaidi Parapat, SE menegaskan komitmennya berpihak kepada rakyat, khususnya dalam hal ini tenaga kerja lokal (buruh) dengan cara menerbitkan peraturan-peraturan bupati (Perbup) yang nantinya melindungi masyarakat Deliserdang.

Hal ini disampaikan Cabup Deliserdang Paslon 'SANDI', Sofyan Nasution saat berdialog dengan masyarakat dan pekerja/buruh di Jalan Keramat Kelurahan Syahmad dan Dusun IV Desa Tanjung Baru di Kecamatan Lubuk Pakam, Sabtu (12/10/2024). Dialog tersebut dihadiri sejumlah tenaga kerja/buruh yang tergabung dalam PUK SPSI KIM Star Wilayah Barat, serta warga masyarakat setempat dan ibu-ibu dari Perwiridan Barokah Dusun IV.

Sofyan menjelaskan, kehadirannya di sana ingin menghilangkan kondisi bahwa buruh sering hanya jadi objek para calon saat Pemilu. Untuk itu Paslon SANDI berkomitmen membuat berbagai peraturan yang nanti akan memihak kepada masyarakat Deliserdang, terkhusus tenaga kerja/buruh.

"Buruh seringkali selalu dijadikan objek untuk pemilihan suara, saya datang bukan untuk itu. Buruh akan menjadi subjek, artinya bapak-bapak nantinya yang bakal sebagai pengguna anggaran. Nanti, saya bisa buat peraruran bupati (Perbup) supaya setiap investor yang datang ke Deliserdang itu harus mempekerjakan 75 persen tenaga kerja dari Deliserdang. Lalu, (Perbup) perusahaan yang ada di Deliserdang minimal 50 persen CSRnya harus dilakukan untuk lingkungan Deliserdang," paparnya.

Karena itu, lanjutnya, dia mendengar aspirasi semua, terkhusus terkait dugaan ketidakberpihakan Pemkab terhadap buruh. "Saya tahu usia kerja di Deliserdang itu paling banyak bekerja sebagai buruh. Teman-teman buruh pasti punya banyak hal yang dirasa tidak adil atau Pemkab itu dirasa tidak berpihak ke buruh,” ujarnya.

Salah seorang warga, L. Tambunan dari Kelurahan Syahmad menyatakan antusiasnya dengan program SANDI sekaligus bertanya apa upaya Paslon ini untuk mengatasi pengangguran. "Bapak kan tadi cerita tentang pengangguran. Bapak saya doakan bisa jadi bupati, dan apa upaya bapak untuk mengatasi pengangguran Deliserdang khususnya di desa kami," ujarnya.

Terkait hal itu, Sofyan kembali menegaskan bahwa harus ada kebijakan-kebijakan yang memihak rakyat. "Pertama harus ada perbup bahwa industry, 75 persen tenaga kerjanya lokal. Jangan seperti sekarang. Pabrik ada di situ, tapi tenaga kerja dari luar. Saya akan memihak buruh, kalau saya memimpin saya akan naikkan upah buruh, asal pengusahanya oke buruhnya oke maka Pemkab naikkan (upah).

Lalu, tamatan SMA saat ini rata-rata tidak punya softskill karena itu setiap enam bulan sekali akan dibuat pelatihan softskill. “Pelatihan dibuat di luar jam pelajaran dan itu gratis. Sehingga, ketika akan melamar pekerjaan, mereka sudah punya skill tambahan. Lalu, industri di bidang pendidikan, saya ingin tambah dua kampus di kecamatan ini. Kita tambah skillnya, kita tambah kampusnya," paparnya.

Terkait fenomena 'orang dalam' yang sering terjadi di perusahaan-perusahaan, Sofyan pun memberi jawaban. "Ada 'orang dalam' karena kebanyakan yang mau kerja belum punya skill. Jika sudah ada skill kita, maka tidak perlu orang dalam," jelasnya.

Dia pun berharap, warga tetap memberikan kritik kalau pemimpinnya melakukan salah. "Kalau salah, jewer saja. Makanya, jadi pemimpin itu tidak enak kalau maunya hanya dilayani. Sebaliknya, konsep SANDI itu BERANI Bersama Melayani," tegasnya.

(REL/BR/DEL)

Baca Juga

Rekomendasi