Paslon Cabup-Cawabup Deliserdang nomor urut 01, Sofyan nasution, SE – Junaidi Parapat, SE (SANDI) di Diskusi Yok! Berani Kelen! Volume 2. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Deliserdang - Kualitas pendidikan di Deliserdang dipastikan bisa meningkat asalkan pemimpinnya berani melakukan perubahan. Karena itu, Deliserdang membutuhkan pemimpin yang berani, khususnya untuk kemajuan Deliserdang dalam hal pendidikan.
Hal ini ditegaskan Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Deliserdang, Sofyan nasution, SE – Junaidi Parapat, SE ‘SANDI’ saat merespons para peserta Diskusi Yok! Berani Kelen! Volume 2 diselenggarakan Komunitas Berani Benahi, Minggu (13/10/2024) di Silih Cafe Jalan Perintis Kemerdekaan Dusun 9, Desa Sei Semayang, Pasar Besar, Kecamatan Sunggal.
Cawabup Junaidi Parapat menegaskan bahwa program bagus harus dibuat dengan tagline Bersama Melayani ‘BERANI’. "Program bagus, tapi tidak dibuat, itu tergantung pemimpinnya. Tapi, harusnya jangan takut-takut. Kalau misal Camat gak bagus, itu salah pimpinannya. Kalau kami punya tagline BERANI, bersama melayani," katanya.
Senada, Cabup Sofyan Nasution merinci bahwa setiap program SANDI dilakukan untuk kemajuan Deliserdang. “Pertama, saya akan data dulu siapa saja yang tak mampu itu. Saya pastikan, kalau mereka tidak mampu, maka Pemkab yang akan bayarin sekolahnya. Lalu, tamatan SLTA/SMA (sederajat), kita punya program 1.000 beasiswa setiap tahun. Supaya apa? Supaya anak-anak yang berprestasi bisa melanjutkan kuliah tanpa beban karena ada harapan baru dari Deliserdang," sebutnya.
Lanjut, ada program pendukung yang nantinya meringankan beban ekonomi orangtua pelajar/mahasiswa.
"Mungkin kelihatannya sederhana, orangtua keluarkan ongkos. Untuk itu, kami hadirkan angkot gratis untuk pelajar dan mahasiswa di setiap jalan-jalan kecamatan. Mungkin kelihatan kecil, tapi akan meringankan orangtua. Kami juga akan buat pelatihan-pelatihan gratis, menambah softskill. Sehingga (tamatan SMA) lebih percaya diri untuk bekerja. Tidak hanya punya ijazah, tapi sudah ada keterampilan yang lain," ucapnya dan menambahkan bahwa Pemkab juga akan mendukung sepenuhnya para guru honor menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
SANDI juga akan membangun sekolah-sekolah baru.
"Infrastruktur bukan hanya jalan tapi juga pendidikan. Kita wewenangnya hanya sampai SMP, dengan kondisi (infrastruktur sekolah) kita masih kurang baik, perlu tambah lagi. Sekolah-sekolah negeri kita tambah lagi unitnya di tiap-tiap kecamatan. Lahan kosong kita cukup banyak di Delisedang, maka itu menjadi program infrastruktur yang kita buat," ungkapnya.
Dalam diskusi tersebut, sejumlah peserta antusias memberikan pertanyaan, saran dan kritik. Seperti, Azarini yang menyarankan bahwa menurutnya jumlah bukulah yang harus diperbanyak untuk meningkatkan literasi anak-anak, bukan hanya internet gratis.
Lalu, Zaki, bertanya mengapa Paslon SANDI harus mendata ulang yang menurutnya seharusnya begitu menjabat hanya tinggal action dan jangan cari-cari data lagi. Lalu, dia juga menyebutkan fasilitas sudah ada, mengapa harus menambah infrastruktur lagi, tinggal dilanjutkan saja.
Mengenai pertanyaan tersebut, Sofyan memberikan jawabannya.
"Kita punya datanya, kita sudah melakukan survei sebelum menjadi cabup-cawabup. Ada ribuan anak yang tidak sekolah. Data itu kita dapat dari NGO luar, bukan hanya laporan dari Pemkab. Data tidak bisa didapatkan hanya dari data Pemkab karena itu hanya data fashion. Tidak perlu jadi cabup-cawabup untuk dapat data itu," tegas Sofyan.
Terkait 1.000 beasiswa, nantinya akan ada perjanjian bahwa penerimanya akan kembali untuk membangun Deliserdang.
"Saya sering ngopi dengan anak-anak Deliserdang kuliah di Jawa. Mereka (mahasiswa Deliserdang) kebanyakan tidak pulang. Setelah saya deep interview, kamu di Medan di mana ternyata Tanjung Morawa, itukan Deliserdang, kenapa bilangnya Medan. Kalau di Jawa, kita bilang Deliserdang, orang gak tau, tahunya Kualanamu. Survei kami juga, anak-anak usia produktif di Deliserdang menjadi buruh karena mereka tidak punya pilihan. Kami sudah tanya anak-anak Gen Z, salah satu komunitas di Patumbak. Saya tanya kenapa memilih jadi buruh, karena mereka tidak punya biaya, akhirnya memilih kerja. Tapi, kalau abang punya program (Pendidikan), kami mau,” ungkapnya sambil menirukan ucapan pemuda-pemuda tersebut.
Mengenai anggaran membangun infrastuktur, lanjutnya, SANDI punya jawaban.
"Ada lagi pertanyaan, gak bisa karena Delisedang tidak ada duitnya, selalu bilang anggaran kecil tapi kita tidak pernah melihat ada upaya (Pemkab) menaikkan anggaran. Maka, kami (Paslon SANDI) sudah tahu solusinya. Maka, beri kepercayaan kepada kami, akan kami selesaikan," paparnya.
“Pendidikan buat saya pribadi sangat penting. Saya berasal dari keluarga kurang mampu. Selesai SMA, saya dibantu beasiswa dari Tengku Raja Muda. Sambil kuliah, terus usaha, bawa sayur, jualan, sampai saya punya rental fotokopi di Jalan SM Raja sekitar UISU. Pada saat itu berat, dan Deliserdang di sekeliling, saya merasakan yang sama. Mungkin bapak-ibu lihat sekilas baik-baik saja, tapi saya melihat di berbagai daerah banyak tidak bersekolah dan tak mampu,” ucap Sofyan.
Karena itu, sebutnya, Deliserdang butuh pemimpin yang bukan hanya dari dari satu golongan semua, dan berani melakukan perubahan.
“Deliserdang butuh pemimpin yang berani melakukan perubahan, pemimpin yang punya tenaga ke banyak daerah, bahkan ke daerah lainnya yang jarang terjamah,” tegasnya.
Berdasarkan data statistik pendidikan Kemendikbudristek tahun 2023, kumulatif nasional anak putus sekolah, tingkat SD ada 40.623 anak dan tingkat SMP ada 13.716 anak.
Hal itu menempatkan Sumut menempati posisi kedua terbanyak anak putus sekolah dengan jumlah 7.600 anak, yang Medan dan Deliserdang sebagai kabupaten/kota terbanyak anak putus sekolah tingkat SD/SMP.
Dilansir dari deliserdangkab.bps.go.id, data jumlah sekolah, guru, dan murid SMP di bawah Kemenbudristek ri, menurut kecamatan di Kabupaten Deli Serdang 2023/2024, jumlah SMP negeri/swasta di Deliserdang yakni 229 sekolah, jumlah guru negeri/swasta 4.910 unit dan jumlah murid SMP negeri dan swasta 81.512 orang. Sementara, jumlah sekolah, guru, dan murid sekolah dasar (SD) di bawah kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi menurut kecamatan di Kabupaten Deliserdang, 2023/2024, jumlah SD negeri/swasta 935 unit, jumlah guru negeri/swasta 11.886 orang dan jumlah murid SD negeri/swasta 196.958 orang
(REL/BR)