Gerald Vincent Minta Maaf: Akui Sebarkan Hoaks Soal Kandungan Bromat di Le Minerale (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta - Content Creator Gerald Vincent, yang sempat menjadi sorotan publik setelah menyebarkan hoaks mengenai kandungan bromat yang tinggi pada produk air minum kemasan Le Minerale, akhirnya meminta maaf secara terbuka kepada Le Minerale, pihak terkait, dan masyarakat. Vincent mengakui bahwa informasi yang ia sebarkan pada Februari lalu tidak benar dan tidak terverifikasi.
“Konten saya soal Le Minerale dan kandungan bromat 58,8 ternyata salah. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena telah merugikan nama baik Le Minerale,” ujar Vincent. Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki kompetensi untuk membahas kandungan bromat dalam air mineral, karena ia bukan ahli dalam bidang tersebut.
Unggahan hoaks Vincent ini sebelumnya telah dilabeli sebagai informasi menyesatkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dalam unggahannya, Vincent menyebut bahwa Le Minerale mengandung senyawa bromat melebihi ambang batas yang diizinkan, sebuah klaim yang kemudian terbukti tidak benar.
Menanggapi tuduhan tersebut, Le Minerale merilis hasil uji laboratorium dari Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro (BBIA), di bawah Kementerian Perindustrian, yang menunjukkan bahwa kadar bromat dalam Le Minerale hanya 0,4 parts per billion (ppb), jauh di bawah ambang batas yang diizinkan, yaitu 10 ppb.
"Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa kadar bromat dalam Le Minerale hanya sebesar 0,4 ppb, sangat jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan," ungkap manajemen Le Minerale melalui akun Instagram resminya, @le_mineraleid, pada 24 Februari 2024 lalu.
Tak hanya Le Minerale, pesaing utamanya, Danone Aqua, juga merilis hasil uji yang sama dari laboratorium BBIA. Namun, hasilnya menunjukkan bahwa kadar bromat dalam produk Danone Aqua adalah 0,8 ppb, atau dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan Le Minerale, meski masih berada di bawah ambang batas yang diizinkan.
Kontroversi ini memicu spekulasi di kalangan netizen yang menduga tindakan Vincent sebagai bagian dari kampanye hitam terhadap Le Minerale, mengingat sebelumnya Vincent pernah mempromosikan produk Danone Aqua di saluran YouTube miliknya.
Dalam video permintaan maafnya, Vincent juga mengimbau masyarakat untuk berhenti menyebarkan video hoaks yang pernah ia buat. "Saya sadar bahwa konten saya telah diambil, digunakan, di-repost, dan disebarkan melalui berbagai platform. Oleh karenanya, saya harap kalian bisa lebih bijak dari saya dengan tidak memposting ulang video tersebut," ungkap Vincent.
Pernyataan Vincent ini diharapkan dapat mengakhiri penyebaran hoaks yang telah menimbulkan kegaduhan di media sosial dan merugikan banyak pihak.
(DEL)