Soroti Infrastruktur Jalan Rusak di Asahan, Edy Rahmayadi: Tunggu Saya, Kita Tuntaskan! (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Asahan - Kondisi infrastruktur jalan rusak di Kabupaten Asahan, disoroti Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2, Edy Rahmayadi.
Edy Rahaymadi yang berpasangan dengan Hasan Basri Sagala itu, sekaligus merespon permintaan warga agar ruas-ruas jalan rusak di Asahan diperbaiki.
Seperti yang dikatakan tokoh masyarakat di Silau Laut Asahan, Ahmad Nis, yang mengharapkan Edy Rahmayadi untuk memperhatikan infrastruktur di kabupatennya.
"Kami mohonkan masyarakat, bangun lah jalan ini. Kami tidak minta uang pak, tapi bangun lah jalan ini pak. Kami rindu jalan bagus, jalan yang lancar. Tolong perhatikan kami pak," sebut Ahmad.
Merespon itu, Edy Rahmayadi meminta masyarakat Asahan tenang. "Tunggu saya, akan kita tuntaskan," ujar Edy Rahmayadi saat kampanye tatap muka dengan warga di Pekan Minggu, Desa Bangun Sari, Kecamatan Silau Laut, Asahan, Sumut, Rabu (23/10).
"Saya tahu jalan-jalan di luar kewenangan provinsi di Asahan, masih banyak yang rusak. Saya tadi rasakan itu ketika lewat masuk sini," sambung Edy Rahmayadi.
Namun ia tidak akan mengurusi jalan di luar kewenangan. Fokusnya untuk penuntasan jalan kewenangan provinsi, sebagaimana yang ia programkan saat menjabat Gubernur Sumut 2018-2023.
Di Asahan, jelas Edy Rahmayadi, sudah diprogramkannya penanganan jalan rusak dalam lima tahun kepemimpinan yang lalu. "Karena apa, karena Asahan ini butuhkan jalan mantap," katanya.
Sementara dalam program proyek jalan multiyears Rp 2,7 triliun, Asahan kebagian sekitar 17,6 km. "Inilah dikerjakan, dengan multiyears atau tahun jamak Rp 2,7 triliun. Siapa mendukung saya mengerjakan jalan ini, yakni PDIP. Yang penting Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting (pada zaman itu) menandatangani itu," jelas Edy Rahmayadi.
Dikatakannya dari panjang jalan itu, masih hanya 7,6 km yang terbangun. Sementara sisanya 10 km lagi, belum tersentuh akibat program proyek jalan Rp 2,7 triliun itu dihentikan Penjabat Gubernur Sumut pengganti dirinya.
"Tapi, berjalan tapi distop, hentikan. Kalau nggak dihentikan Edy karpet merah jadi Gubernur," ungkapnya.
"Kenapa belum selesai? Karena, masa jabatan sudah selesai. Saya selesai di tanggal 5 September 2023. Saya menjabat jadi Gubernur Sumut, saya ditinggalkan hutang Rp 2 triliun sekian. Kata guru ngaji saya itu, duluan bayar utang. Besok-besok mati, kita tidak boleh meninggalkan utang," jelasnya lagi.
Edy Rahmayadi pun berjanji kalau kembali terpilih jadi Gubernur Sumut bersama Hasan Basri Sagala sebagai Wakil Gubernur Sumut periode 2025-2030, akan melanjutkan pembangunan jalan rusak di Ashana.
Selain infrastruktur, Edy Rahmayadi juga menegaskan komitmennya untuk pembangunan Asahan lewat pendidikan, kesehatan, pertanian, dan pariwisata.
Di kesehatan misalnya, diprogramkan meningkatkan fasilitas kesehatan yang baik hingga berobat gratis kepada masyarakat, di antaranya memprogramkan pemerataan dokter hingga ke pelosok daerah.
Kemudian untuk sektor pertanian, termasuk perkebunan dan peternakan, akan disiapkan program yang mendorong kesejahteraan petani di Sumut dan menjaga kestabilan harga pupuk hingga produksi.
(REL/RZD)