Masyarakat adat Batak menyematkan ulus kepada Cawagusu Hasan Basri Sagala didampingi Istrinya di aula Gereja Methodist Kisaran, Sabtu (26/10) (Analisadaily/Arifin)
Analisadaily.com, Kisaran - Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara (Cawgubsu) Hasan Basri Sagala didampingi istrinya, Linda Syafitri Hasibuan, temu ramah tamah dengan masyarakat adat batak, dan sekaligus penyematan ulos kepada Hasan beserta istri, di Aula Gereja Metodis Kisaran, Sabtu (26/10).
Anggota DPRD Asahan yang juga panitia kegiatan tersebut, Daniel Banjarnaor mengatakan, masyarakat adat batak Toba dan Simalungun yang siap memenangkan calon dari PDI Perjuangan.
"Sebenarnya mereka ini ada kegiatan lain, karena pak Hasan Basri Sagala katanya mau datang maka mereka hadir untuk menemui Cawagubsunya," kata Daniel Bandjarnaor.
Dia juga menegaskan, Cawagubsu ini orangnya merangkul segala kalangan yang ada di Kabupaten Asahan ini. "Jadi jangan ragu-ragu memilih pasangan nomor urut 2 Edy-Hasan untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara," tegas Daniel
Tokoh masyarakat adat batak, Biler Sagala mengatakan, bahwa orang batak siap memenangkan Edy-Hasan pada pemilihan kepala daerah tahun 2024. "Orang batak harus bersatu untuk memenangkan Edy-Hasan untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara," ujarnya.
Hasan Basri Sagala pada kesempatan itu mengenalkan dirinya berasal dari Ansor dan Banser. Dan ingat sejarah pernah menuliskan tinta emas pada saat Natal nasional, yang mana pada saat itu ada anggota Banser bernama Riyanto mengetahui adanya bom di dalam gereja tersebut lalu diambilnya, dan sekitar itu bom tersebut meledak demi menyelamatkan orang-orang yang sedang beribadah di dalam gereja tersebut.
"Maka dari itu mari kita menangkan PDI Perjuangan di Sumatera Utara ini khususnya Kabupaten Asahan," kata Hasan.
Maka dari itu dirinya maju sebagai Wakil Gubernur dan Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumatera Utara, bukan untuk kepentingan Edy Rahmayadi dan dirinya, namun untuk kepentingan masyarakat Sumatera Utara khususnya Kabupaten Asahan
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Rosmansyah mengatakan, ini adalah kampung dirinya dan kawan-kawan lain yang ada didalam acara, dengan kita warga setempat maka dari itu kita yang tau kebutuhan kita sendiri.
"Bagaimana pembangunan ini mau maju kalau kita salah memilih memimpin, sudah 15 tahun kita dipimpin, namun tidak ada kemajuan di Kota Kisaran ini, maka hari ini PDI Perjuangan mengusung Edy-Hasan nomor urut 2 sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara untuk kita pilih pada tanggal 27 November 2024," kata Rosmansyah.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi Djarot Syaiful Hidayat mengatakan, bahwa diri kita sendiri wajib mencintai tanah kelahiran kita. Edy-Hasan adalah calon Gubernur Sumatera Utara yang diusung PDI Perjuangan.
“Oleh karena itu kader PDI Perjuangan tidak boleh rasis kepada siapapun baik suku agama, maka setiap orang berhak untuk mencalonkan dirinya untuk menjadi pemimpin di daerahnya asalkan memilik kemampuan dan itu ada pada Edy-Hasan," kata Djarot.
Dia juga menyebutkan bahwa suara rakyat tidak boleh dijualbelikan. Dan kepada pasangan calon Edy-Hasan jangan takut bahwa Edy-Hasan dikeroyok oleh partai. "Namun yang menentukan itu adalah rakyat yang memilih, kepada pak Edy-Hasan jangan pernah melanggar konstitusi seperti yang baru terjadi ini," kata Djarot.
(ARI/RZD)