Tidak Penuhi 40 Persen Komponen Lokal, iPhone 16 Dilarang Beredar di Indonesia (Samuel Gibbs/The Guardian)
Analisadaily.com, Jakarta - Indonesia telah melarang pemasaran dan penjualan model iPhone 16 karena Apple tidak memenuhi peraturan investasi lokal, menurut Kementerian Perindustrian.
Juru bicara Kementerian Perindustrian Indonesia menyatakan bahwa ponsel iPhone 16 yang diimpor; diluncurkan pada September 2024 tidak bisa dipasarkan di dalam negeri karena unit lokal Apple belum memenuhi persyaratan bahwa 40% dari komponen ponsel harus berasal dari dalam negeri.
“Perangkat iPhone 16 yang diimpor oleh importir terdaftar belum dapat dipasarkan di dalam negeri,” kata juru bicara kementerian, Febri Hendri Antoni Arif, dalam sebuah pernyataan, seperti yang dilansir dari The Guardian, Rabu (30/10/2024).
“Apple Indonesia belum memenuhi komitmen investasinya untuk mendapatkan sertifikasi," katanya.
Untuk mencapai persentase tersebut, Apple harus berinvestasi di Indonesia dan menggunakan bahan baku lokal untuk komponen iPhone, menurut laporan media lokal. Sebelumnya, Apple telah berkomitmen untuk berinvestasi sebesar 1,7 triliun rupiah di Indonesia, tetapi hingga awal bulan ini baru menginvestasikan 1,5 triliun, menurut Bloomberg.
Kementerian menyatakan bahwa ponsel baru Apple dapat dibawa masuk ke Indonesia asalkan tidak diperjualbelikan secara komersial.
"Diperkirakan hanya 9.000 unit model baru yang telah masuk ke negara ini, yang memiliki populasi sekitar 280 juta. Meskipun unit-unit tersebut masuk secara legal, penjualannya di Indonesia akan dianggap ilegal," tambah Arif.
Indonesia sebelumnya telah menerapkan larangan serupa untuk mendorong produksi dalam negeri, meskipun hasilnya beragam. Apple pernah memperingatkan bahwa larangan impor atas 4.000 barang seperti laptop dan bahan baku yang mulai berlaku pada bulan Maret akan menyebabkan kekurangan laptop di negara ini. Beberapa perusahaan telah mengurangi operasinya akibat larangan tersebut. Namun, pembatasan bertahun-tahun negara ini terhadap impor biji mineral telah mempercepat sektor baterai Indonesia.
Menurut Counterpoint Research, pasar smartphone di Indonesia pada kuartal kedua tahun ini didominasi oleh Xiaomi, Oppo, dan Vivo dari China, serta Samsung dari Korea Selatan.
Ketidakhadiran Apple di Indonesia adalah peluang yang terlewatkan bagi perusahaan yang menikmati kesuksesan besar di wilayah Asia lainnya. Bloomberg melaporkan bahwa terdapat 350 juta ponsel aktif di Indonesia; melebihi jumlah populasi negara ini saat ini.
Pada bulan April 2024, CEO Apple, Tim Cook, mengunjungi Indonesia saat perusahaan teknologi ini mengeksplorasi cara-cara untuk berinvestasi di ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan mendiversifikasi rantai pasok dari China.
Ia bertemu dengan Presiden saat itu, Joko Widodo, dan penerusnya, Prabowo Subianto, untuk melakukan pembicaraan setelah Apple mengumumkan akan memperluas akademi pengembangnya di negara tersebut. (DEL)