Satir Seni Politik, Edy Rahmayadi Didampingi 'Pocong' Saat Masuk Arena Debat Pilgub Sumut

Satir Seni Politik, Edy Rahmayadi Didampingi 'Pocong' Saat Masuk Arena Debat Pilgub Sumut
Satir Seni Politik, Edy Rahmayadi Didampingi 'Pocong' Saat Masuk Arena Debat Pilgub Sumut (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Debat Pemilihan Gubernur Sumatera Utara sempat panas jelang acara. Ratusan orang dari kedua pendukung pasangan calon Gubernur Sumut sempat tertahan di pintu Hotel Grand Mercure, Rabu malam (30/10).

Cagub Sumut nomor urut 2, Edy Rahmayadi menjadi sorotan saat menuju arena debat. Mengenakan pakaian serba hitam dan peci, Edy Rahmayadi menjadi sorotan karena didampingi sosok cosplay pocong.

Ratusan pendukung Edy-Hasan yang didominasi seragam merah membuat riuh suasana dengan kehadiran sosok cosplay pocong. Sosok pocong diduga berupa satir politik menyinggung lawan politik.

Sosok cosplay pocong mengaku sebagai relawan muda pendukung Edy Rahmayadi. Dia hadir bersama ratusan penduduk Edy-Hasan ke Grand Mercure. "Dari relawan muda, daerah DPD," sebutnya.

Ratusan pendukung masing-masing calon saling adu yel-yel di ruang pemeriksaan aparat. Sejak awal, KPU Sumut sudah memberi peringatan undangan debat Cagub Sumut terbatas.

KPU Sumut memperbolehkan masing-masing paslon membawa 75 orang massa pendukungnya. KPU Sumut telah menetapkan 9 panelis dan tema debat.

Adapun 9 panelis untuk debat pertama Pilgub Sumut ini berasal dari kalangan profesional, akademisi, dan tokoh masyarakat. Mereka adalah Nispul Khair, Hatta Ridho, Dadang Darmawan Pasaribu, Prof Hisarma Saragih, Mahmul Siregar, Moammar Andar Roemare Siregar, Prof Hasan Sazali, Assoc Prof Mujahiddin dan Zakaria Siregar.

Adapun tema dan subtema Debat Pertama Pilgub Sumut yakni Pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan Subtema Pelayanan Publik yakni Pelayanan kesehatan (ketersediaan dokter di daerah, ketersediaan fasilitas kesehatan, digitalisasi pelayanan kesehatan).

Lalu Pelayanan pendidikan (pemerataan angka partisipasi pendidikan, pendidikan inklusi, digitalisasi dalam pendidikan, ketersediaan guru di tingkat daerah).

Optimalisasi pelayanan administrasi birokrasi (digitalisasi dan efesiensi, pengawasan, isu KKN/pungli, good goverment).

Subtema Kesejahteraan Masyarakat yakni Pengentasan kemiskinan (disparitas/kesenjangan antar wilayah, lapangan pekerjaan, pemberdayaan masyarakat desa/kota, gelandangan/pengemis).

Problematika sosial terkait pelayanan kesejahteraan sosial (narkotika, geng motor/begal, judi online). Dan dampak digitalisasi terhadap masyarakat (penguatan sektor informal, pemberdayaan ekonomi UMKM, pemutusan hubungan kerja).

Hal itu sesuai dengan Keputusan KPU Nomor 1363 Tahun 2024 Tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Kampanye Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota Wakil Wali Kota.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi