Kemiskinan Biang Kriminalitas di Medan (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Calon walikota Medan nomor urut 2, Prof Ridha Dharmajaya mengaku prihatin dengan tingginya angka kriminalitas di kota Medan.
"Kita prihatin Medan kota kedua setelah Jakarta dengan angka kriminalitas yang paling tinggi di Indonesia. Itu semua tak lain karena masih tingginya angka kemiskinan di kota kita ini," ujarnya menjawab keluhan warga terkait maraknya begal dan perampokan saat menggelar cek kesehatan gratis dan sosialisasi di Kelurahan Sitirejo 3, Medan Amplas, Rabu (30/10) lalu.
Untuk itu Prof Ridha menyampaikan beberapa program yang akan dilakukan bersama pasangannya Abdul Rani jika nantinya dipercaya menjabat amanah sebagai walikota dan wakil walikota Medan.
"Kalau hilir penangananya kita pasang CCTV dan kerjasama dengan pihak kepolisian, tapi kita juga perlu mikirkan biangnya. Apa yag menjadi biang dari kriminal? Kemiskinan, kenapa miskin karena nganggur kenapa narkoba karena nganggur," ucapnya.
"Yang gak pake narkoba tapi miskin. Ada seorang ayah pulang ke rumah melihat anak menangis kelaparan dan istri mengomel. Sebagai ayah apapun dilakukan untuk mendapatkan makan bahkan dengan merampok sekalipun," ujarnya melanjutkan.
Jadi sambung Prof Ridha, kemiskinan biangnya kriminalitas.
"Kita juga harus bicara di hulunya yakni kemiskinan. Program emergency kita adalah kita harus memastikan ada nasi panas di atas meja rumah makan keluarga di kota Medan. Kita tidak mau lagi ada kelaparan dan kemiskinan di Kota kita tercinta," harapnya.
Sebelum mengakhiri, dirinya menitipkan pesan kepada kaum ibu dan bapak yang hadir.
"Saya mau nitip pesan buat kita di rumah nanti. Ketika malam waktu ananda kita tertidur, buka kamarnya lihat mereka sedang tidur usap keningnya belai rambutnya bisikan di telinganya, untukmu nak mamak dan bapak berjuang demi masa depanmu," ujarnya.
Jika itu dilakukan sebut Prof Ridha maka masyarakat akan mampu menolak praktik politik uang.
"Karena kalau menerima suap maka kita sendiri yang akan menutup masa depan anak-anak kita," ujarnya mengakhiri.
(JW/DEL)