Prof Ridha Ungkap 3 Penyakit yang Kerap Dialami Lansia (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Calon walikota Medan nomor urut 2, Prof Ridha Dharmajaya ungkap tiga penyakit yang kerap dihadapi para kaum ibu dan bapak yang Lanjut Usia (Lansia).
Yang pertama adalah saraf terjepit, kedua demensia dan pikun serta ketiga pendarahan di bawah selaput otak.
Hal itu diungkapkan Prof Ridha yang juga berlatarbelakang dokter spesialis bedah saraf saat mengisi ceramah kesehatan GBKP Pamen 1 A Magdala di Jambur Ernala, Jalan Kapiten Purba, Medan Tuntungan, Medan, Sabtu (2/11).
"Penyakit yang sering diderita para lansia adalah saraf terjepit. Itu terjadi akibat kebiasaan kita. Untuk itu jaga posisi duduk. Saraf terpenting ada dua yang paling sering punggung dan leher," ujar Prof Ridha.
Masih menurutnya, jika sering mengalami nyeri dianjurkan untuk berenang.
"Kalau gak bisa berenang, jaga berat badannya. Ibu dan bapak semakin berat maka bebannya tentu akan semakin berat. Untuk itu dianjurkan juga minum susu yang tinggi kalsium dan lemaknya rendah. Itu akan membuat tulang bagus dan kuat," ucapnya.
Untuk berat badan berlebih, Prof Ridha menganjurkan untuk memakai sandal tebal di rumah.
"Karena setiap melangkah ada benturan di lutut kita. Dengan memakai sendal tebal maka mengurangi resiko benturan tadi. Untuk saraf leher, jangan pakai gadget lama-lama itu akan merangsang leher ibu sakit karena lehernya akan tertekuk," sebutnya.
Selanjutnya, penyakit yang paling sering dialami lansia adalah demensia, pikun dan sejenisnya.
"Agar mengurangi resiko demensia bapak dan ibu harus banyak kumpul sama teman-teman, sering ngobrol dengan banyak teman. Dikarenakan orang tua untuk mengurangi pengerutan otak penyebab demensia caranya dengan mengobrol. Selain itu minum kopi secukupnya tapi jangan yang manis. Minum kopi akan melebarkan pembuluh darah. Aliran darah di otak akan baik, pengerutan otak tidak terjadi dan tidak demensia," terang Prof Ridha.
Masih menurutnya, penyakit ketiga yang sering dialami lansi adalah pendarahan di bawah selaput otak.
"Orang tua sering terjadi pengerutan otak. Benturan kecil akan membuat vena pecah. Sering kali orang tua terkena benturan kecil seperti terjedut pintu dan lainnya. Benturan kecil jika membuat vena jembatan tergores maka akan terasa gejalanya dua pekan setelahnya. Biasanya bapak dan ibu cenderung ngantuk. Sebelah tangan susah digerakkan, lama-lama kaki susah bergerak. Itu bukan struk dan cara penyembuhan dengan operasi kepala," ungkap Prof Ridha.
Dalam kegiatan itu turut hadir Pdt. S Magdala Br Munthe, M Th, selaku Pengkhotbah dalam kegiatan ibadah dan juga anggota DPRD Medan dari Fraksi PDI Perjuangan, Jusuf Ginting dan Bendahara PDI Perjuangan, Boydo HK Panjaitan.
(JW/RZD)