Guru Besar USU, Profesor Dr. Harry Agusnar, MSc meraih tiga hak paten sekaligus. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU), sekaligus Dosen Fakultas MIPA, Departemen Kimia Prof. Dr. Harry Agusnar M.Sc, berhasil meraih tiga hak paten sekaligus. Paten tersebut akan sangat berguna bagi pengembangan industri komestik lokal. Yakni paten untuk formula inovatif serum wajah berbahan alami kulit udang yang mengandung kombinasi nanogold dan karboksimetil kitosan.
Formula ini bertujuan untuk memberikan solusi anti-penuaan yang efektif dan aman bagi perawatan kulit, khususnya untuk mencegah tanda-tanda penuaan seperti keriput, garis halus, dan kulit kendur.
Tidak hanya itu Profesor Harry Agusnar berhasil meraih hak paten atas beberapa penemuannya yaitu pembuatan gel produk pelembab tubuh dan tangan dari karboksimetil kitosan yang berasal dari cangkang maggot, Formula Serum Muka Mengandung Nanogold dan Karboksimetil kitosan sebagai anti penuaan, Formula Sediaan Pasta Gigi Berbasis Nano Kitosan dan Nano Perak.
Pemberian hak paten ini dilakukan pada Selasa (5/11/2024) di Gedung LIPIHKI USU.
Sertifikat Hak Paten diberikan oleh Ketua LIPIHKI USU kepada beberapa dosen yang menerima hak paten atas temuannya. Universitas Sumatera Utara sendiri saat ini berhasil masuk ke dalam jajaran 10 besar Perguruan Tinggi (PT) dengan jumlah permohonan Hak Paten terbanyak se-Indonesia.
"Tahun ini Alhamdulillah sudah 80 Paten yang diajukan oleh Universitas Sumatera Utara (USU), dan tahun ini, USU berhasil menempati posisi ke-3 setelah UGM, UNDIP. USU sendiri sudah berada ke dalam peringkat 5 besar untuk beberapa tahun belakangan ini," ujar Dr. Irwana Nainggolan, M.Sc, Manajer Hak Kekayaan Intelektual USU.
Paten yang diterima para dosen USU menandai pencapaian penting dalam pengembangan teknologi kosmetik berbasis bahan alami kulit udang dan ramah lingkungan.
Seperti penemuan Prof. Dr. Harry Agusnar, yakni nanogold, partikel emas yang dimodifikasi dalam ukuran mikro, memiliki manfaat sebagai antioksidan kuat yang melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, nanogold berperan dalam merangsang produksi kolagen yang sangat dibutuhkan untuk menjaga kekencangan dan elastisitas kulit.
Sementara itu, karboksimetil kitosan, yang diperoleh dari chitin (bahan alami yang ditemukan dalam cangkang udang dan kepiting), berfungsi sebagai bahan yang dapat membantu menghidrasi kulit, meningkatkan elastisitas, dan mempercepat proses peremajaan sel kulit. Kombinasi keduanya memberikan efek sinergis, membantu kulit tampak lebih muda, kenyal, dan bercahaya.
Profesor Harry Agusnar mengungkapkan bahwa pengembangan serum ini berawal dari riset yang mendalam terkait kebutuhan pasar akan produk perawatan kulit anti-penuaan yang efektif dan tidak menimbulkan efek samping berbahaya.
“Kami ingin menciptakan produk yang tidak hanya mampu mengatasi masalah penuaan, tetapi juga memberikan perlindungan jangka panjang untuk kesehatan kulit,” ujarnya.
Sebagai tambahan, produk ini telah menjalani uji klinis dan menunjukkan hasil yang memuaskan dalam meningkatkan kelembapan kulit, mengurangi garis halus, serta meningkatkan kekenyalan kulit pada pengguna dalam waktu relatif singkat.
Keberhasilan Profesor Harry Agusnar dalam meraih paten ini tidak hanya memberikan kebanggaan bagi dunia akademis Indonesia, tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan industri kosmetik lokal.
Diharapkan, produk ini dapat dipasarkan lebih luas, baik di dalam negeri maupun secara internasional, dan memberi dampak positif bagi industri kecantikan berbasis riset di Indonesia.
Dengan pencapaian ini, Profesor Harry Agusnar berharap dapat terus mengembangkan penelitian di bidang kimia kosmetik dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Produk ini mulai dikeluarkan pada tahun depan, dengan perusahaan yang memproduksi adalah PT. Stara Bintang Surya. Cara penggunaan Produk cukup mudah, yaitu ambil serum secukupnya, biasanya sekitar 2-3 tetes (tergantung pada konsentrasi produk dan ukuran wajah).
Teteskan serum langsung ke wajah atau ke jari, kemudian aplikasikan serum dengan cara menepuk-nepuk secara lembut di wajah, hindari menggosok terlalu keras.
Fokuskan pada area yang membutuhkan perhatian lebih, seperti sekitar mata, garis senyum, dan dahi.
Setelah serum tersebar merata, pijat wajah dengan gerakan memutar dan naik untuk membantu penyerapan produk lebih maksimal.
Pijat selama 1-2 menit dengan jari-jari halus, hindari menarik kulit terlalu keras.
Penemuan serum wajah anti-penuaan berbahan dasar nanogold dan karboksimetil kitosan ini bukan hanya menunjukkan kemajuan dalam riset kimia, tetapi juga membuka peluang baru dalam menciptakan produk perawatan kulit yang aman, efektif, dan berbasis pada bahan alami. Ke depan, Profesor Harry Agusnar berharap hasil riset ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan meningkatkan daya saing produk kosmetik lokal di pasar global.
(SIA/BR)