Bobby Nasution didampingi calon bupati Humbang Hasundutan nomor urut 2, Hendri Tumbur Simamora, beserta pengelola kopi, Bitner Hutasoit, melihat kopi yang dijemur di Desa Sigumpar (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Humbahas - Calon Bupati Humbang Hasundutan nomor urut 2, Dr Hendri Tumbur Simamora bersama Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, Bobby Nasution mengunjungi pusat pengolahan kopi di Desa Sigumpar, Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan, Jumat, 8 Oktober 2024.
Didampingi Tumbur, Bobby mendengarkan aspirasi dan keluhan petani kopi beberapa waktu belakangan ini.
Bobby Nasution menekankan pentingnya sistem pendukung yang kuat untuk mengembangkan kopi Lintong secara maksimal dari hulu ke hilir dengan supporting sistem.
Menangkap aspirasi petani kopi, Hendri Tumbur mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi adalah pasca panen.
"Tantangan utama petani kopi Lintong terletak pada tahap pasca panen. Dengan kehadiran Pak Bobby sebagai bagian dari pemerintahan di Sumut nantinya, kita berharap janji beliau untuk memfasilitasi peralatan yang sangat dibutuhkan dapat terwujud," ujar Hendri.
Ia menambahkan bahwa dukungan tersebut diharapkan dapat mengembalikan kejayaan kopi Lintong, menjadikannya sebagai ikon kebanggaan daerah.
Hendri juga menekankan pentingnya strategi untuk mengembalikan citra kopi Lintong. Menurutnya, pengembalian kopi Lintong bisa dimulai dengan story telling yang mulai dari proses pengolahan hingga pengamanan pasca panen.
"Cerita menarik tentang kopi Lintong bisa menjadi produk wisata yang menggugah, yang tidak hanya melibatkan petani, tetapi juga melibatkan pendidikan, terutama bagi anak sekolah," ungkap Hendri.
Ia juga berharap bahwa nantinya kopi Lintong bisa menjadi bagian dari daya tarik pariwisata dengan melibatkan generasi muda dalam proses pembelajaran tentang kopi.
Jika pemerintah bisa membantu menyediakan peralatan pengolahan kopi yang lebih baik, efeknya akan sangat besar bagi masyarakat petani kopi di Humbang Hasundutan.
Selain itu, diharapkan kopi Lintong bisa kembali menjadi ikon kebanggaan daerah dengan meningkatkan kualitas dan mengembalikan kejayaannya seperti di masa lalu.
Hendri menyadari pentingnya pembangunan sektor pertanian kopi, dan memberikan perhatian lebih dalam hal pengolahan pasca panen dan pemasaran.
Pengenalan kopi Lintong sebagai produk wisata juga bisa menjadi potensi besar untuk menarik wisatawan dan mendongkrak perekonomian lokal.
Sementara itu, Bitner Hutasoit pengelola kopi di Humbahas menyampaikan adanya pembatasan undang-undang ekspor produk kopi olahan menjadi tantangan.
Beberapa negara tujuan ekspor membatasi jenis produk yang diterima, seperti pembatasan terhadap kopi yang sudah melalui proses roasting (pemanggangan).
"Meskipun ada permintaan untuk produk kopi Lintong, hambatan regulasi ini menjadi kendala bagi petani dan pengusaha lokal," tambahnya.
Salah satu solusi yang disarankan adalah pengolahan kopi dengan peralatan sederhana untuk meningkatkan kualitas produk lokal, seperti pembuatan bubuk kopi atau produk turunannya yang lebih mudah dipasarkan di dalam negeri.
Oleh karena itu, diharapkan pemerintah bisa lebih aktif dalam memfasilitasi petani dan pengusaha kopi agar mereka bisa menghasilkan produk kopi dengan nilai tambah yang lebih tinggi.
Pengelola kopi Lintong, Bitner Hutasoit telah melakukan berbagai terobosan untuk mengembangkan kopi Lintong, bahkan tidak hanya di daerah Lintong Nihuta.
Hutasoit juga dikenal sebagai pihak yang mengenalkan kopi Lintong ke dunia luar, meskipun dalam beberapa kasus kopi dari berbagai daerah lain seperti Karo, Mandailing, dan Simalungun sering kali dicampur dan dijual dengan merek "kopi Lintong" untuk meningkatkan harga jualnya.
"Kami berharap penuh kepada Hendri Tumbur Simamora jika terpilih menjadi Bupati agar mendukung sektor kopi, agar kopi Lintong bisa menjadi produk unggulan yang tidak hanya menambah pendapatan petani, tetapi juga meningkatkan perekonomian daerah," kata Bitner berharap.
(REL/RZD)