Penelitian: Mengurangi Garam 1 Gram per Hari Dapat Selamatkan Jutaan Nyawa (Ilustrasi/freepik.com)
Analisadaily.com, London - Konsumsi garam berlebih telah lama dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Menggunakan garam terlalu banyak untuk membumbui makanan dapat meningkatkan tekanan darah serta risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan serius lainnya. Meskipun efek negatif garam sudah dipahami, sulit untuk mengurangi asupan garam, terutama karena makanan seperti roti, sereal, dan makanan siap saji sering kali mengandung garam yang tinggi.
Studi tersebut menggunakan data kesehatan dari Tiongkok, negara dengan asupan garam tertinggi di dunia, yaitu sekitar 11 gram sehari, jauh di atas rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 gram per hari. Para peneliti menyatakan bahwa jika masyarakat mengurangi konsumsi garam sebanyak satu gram sehari, hingga empat juta nyawa bisa diselamatkan pada tahun 2030.
Penelitian terbaru dari Swedia juga menemukan bahwa konsumsi susu dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Kandungan laktosa yang tinggi pada susu bisa memicu peradangan dan kerusakan sel, mempercepat penuaan jantung. Penemuan ini memperingatkan bahwa risiko penyakit jantung tidak hanya berasal dari garam, tetapi juga dari asupan makanan tertentu lainnya.
Para peneliti di Queen Mary University mengembangkan model penilaian risiko untuk memperkirakan dampak kesehatan dari pengurangan asupan garam di Tiongkok. Mereka menemukan bahwa dengan mengurangi asupan garam sebesar 1 gram sehari, risiko terkena penyakit jantung iskemik dapat turun sekitar 4 persen, dan risiko stroke berkurang sekitar 6 persen. Jika level pengurangan ini bisa dipertahankan hingga tahun 2030, sekitar 9 juta kasus penyakit kardiovaskular dapat dicegah.
Studi serupa di negara-negara dengan program pengurangan garam yang berhasil, seperti Inggris dan Finlandia, menunjukkan penurunan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Korea juga mengindikasikan bahwa menambahkan garam secara rutin ke dalam makanan dapat meningkatkan risiko fibrilasi atrium sebesar 22 persen dibandingkan dengan orang yang jarang atau tidak pernah menggunakan garam tambahan.
Profesor James Leiper dari British Heart Foundation mengingatkan, “Studi ini menjadi pengingat yang sehat untuk tidak menggunakan terlalu banyak garam.” Dengan membatasi konsumsi garam dan memperhatikan asupan makanan, masyarakat dapat menjaga kesehatan jantung dan mencegah berbagai penyakit yang mematikan.
Kesimpulannya, mengurangi konsumsi garam sehari-hari hanya 1 gram saja bisa memberikan dampak besar bagi kesehatan jantung dan tekanan darah. Bagi masyarakat yang ingin menjalani hidup sehat dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, menjaga asupan garam tetap rendah merupakan langkah yang efektif. (DEL)