Flu Singapura. (Analisadaily/Istimewa)
Oleh: dr. Clara Devina, M.Ked(Ped), Sp.A.
ISTILAH hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau yang lebih dikenal sebagai flu singapura merupakan penyakit yang insidennya sering mengenai anak dibawah 3 tahun. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus enterovirus, yaitu Coxsakievirus dan Enterovirus 71. Penyebaran dari flu singapura dapat melalui sekret atau cairan ludah, dahak, dan ingus, atau lesi kulit yang pecah.
Penularan ini dapat terjadi apabila terdapat kontak erat seperti mencium, memeluk, dan saat berbicara dekat, atau melalui kontak udara saat batuk dan bersin, sedangkan lebih jarangnya dengan permukaan yang tercemar virus seperti gagang pintu, permukaan meja, ataupun perabotan. Pada fase akut di awal penularan akan sangat tinggi.
Anak-anak yang terkena pada awalnya akan mengalami demam tinggi lalu akan muncul bintik - bintik merah pada langit - langit mulut seperti bentuk sariawan. Dapat juga muncul bintik kemerahan dan muncul bintil berisi air pada tangan dan kaki yang akan keluar pada 1-2 hari kemudian.
Pada beberapa kasus, lesi bisa muncul pada siku tangan, lutut, pantat, ataupun pada lipatan paha. Pada anak dengan imunitas yang kuat biasanya akan asimtomatik. Tapi pada anak dengan kondisi imun yang lemah, dapat menyebabkan gangguan yang lebih berat hingga menyebabkan anak sulit makan minum dan berujung dehidrasi. Komplikasi terberat dari penyakit HFMD ini dapat menyebabkan meningitis.
Pengobatan khusus untuk flu singapura tidak ada. Anak sebaiknya diisolasi dulu untuk pencegahan penularan dan tidak melakukan aktivitas bersama dengan anak lain. Edukasi untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan dengan sabun sangat penting.
Risiko penularan dapat dicegah juga dengan tidak mencium anak yang sedang menderita HFMD dan tidak menggunakan alat makan atau pakaian yang sama. Perbaikan penyakit hanya bersifat simtomatik sesuai keluhannya. Pemberian obat demam parasetamol dan kompres hangat dapat membantu menurunkan demam, dan asupan makan minum yang lebih sering dapat meringankan gejala pada anak.
Vaksin HFMD atau flu singapura saat ini sudah diperkenalkan ke publik dan sudah ada di Indonesia, sehingga diharapkan dapat menurunkan kekhawatiran orang tua. Vaksin untuk mencegah penyakit tangan kaki dan mulut ini dapat diberikan pada anak usia 6 bulan - 3 tahun yaitu pemberian 2 dosis dengan jarak 1 bulan untuk perlindungan seumur hidup, sedangkan untuk usia diatas 3 tahun belum ada rekomendasinya.
Tiap satu dosis dari vaksin mengandung
strain enterovirus tipe 71 dengan efektivitasnya mencapai 95%. Pemberian vaksinasi pada si kecil merupakan investasi kesehatan yang sangat penting dan bersifat jangka panjang. Nah, tentunya selain vaksin orang tua tetap harus menerapkan tindakan pencegahan infeksi HFMD seperti mencuci tangan, menutup mulut saat batuk, dan berperilaku bersih dan sehat. Mencegah selalu lebih baik dari mengobati.
(BR)