Indonesia Optimis Capai Nol Emisi Sebelum 2050 (REUTERS/Agustin)
Analisadaily.com, Jakarta - Indonesia menunjukkan optimisme besar dalam mencapai target nol emisi sebelum tahun 2050, lebih cepat satu dekade dari target sebelumnya. Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan hal ini dalam forum G20, seraya menegaskan bahwa Indonesia memiliki strategi ambisius untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Dalam pernyataan resminya, Presiden Prabowo menyebutkan bahwa Indonesia akan menghentikan seluruh pembangkit listrik tenaga batu bara dan bahan bakar fosil dalam 15 tahun ke depan, lebih cepat dari target awal yang ditetapkan pada tahun 2056. Langkah ini sejalan dengan upaya global untuk mempercepat transisi menuju energi bersih.
"Indonesia akan membangun pembangkit listrik berbasis energi terbarukan dengan kapasitas 75 gigawatt dalam 15 tahun mendatang," ungkap Prabowo. Komitmen ini juga ditekankan dalam konferensi perubahan iklim COP29 pekan lalu.
Prabowo menyoroti potensi besar Indonesia dalam memanfaatkan energi terbarukan, terutama energi surya. "Kami berada di sepanjang garis khatulistiwa, sehingga kami memiliki sinar matahari yang melimpah untuk mendukung energi berbasis surya," jelasnya.
Selain itu, Indonesia memiliki sumber energi terbarukan lainnya, seperti tenaga angin, air, dan panas bumi, yang memberikan keyakinan besar dalam mencapai target nol emisi lebih cepat dari yang direncanakan.
Sebagai salah satu penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia dan eksportir utama batu bara termal, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam transisi energi. Dengan kapasitas listrik terpasang saat ini lebih dari 90 gigawatt, lebih dari separuhnya masih bergantung pada batu bara, sementara energi terbarukan hanya menyumbang kurang dari 15%.
Namun, dengan upaya strategis dan komitmen penuh dari pemerintah, Indonesia optimis dapat mengubah tantangan ini menjadi peluang untuk memimpin transisi energi bersih di Asia Tenggara.
Selain menjadi penghasil emisi besar, Indonesia juga memiliki peran penting dalam mitigasi perubahan iklim melalui hutan hujan tropisnya yang merupakan terbesar ketiga di dunia. Hutan ini berfungsi sebagai penyerap karbon alami, memberikan kontribusi signifikan terhadap pengurangan emisi global.
Komitmen Indonesia untuk mencapai nol emisi sebelum tahun 2050 menunjukkan langkah ambisius dan strategis dalam mendukung agenda iklim global. Dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan dan menjaga kelestarian hutan hujan, Indonesia berupaya menjadi negara yang memimpin dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
(DEL)