Kadis Kesehatan Medan Yuda Pratiwi Setiawan didampingi Kabid P2pM dr Pocut, Ketua YP ADHA Sumut Saurma MGP Siahaan foto bersama (Analisadaily/Zulnaidi)
Analisadaily.com, Medan - Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Yuda Pratiwi Setiawan, mengungkapkan bahwa hingga saat ini tercatat sebanyak 9.878 orang di Kota Medan hidup dengan HIV/AIDS. Dari jumlah tersebut, 5.813 orang sedang menjalani pengobatan dengan terapi antiretroviral (ARV).
Penularan HIV/AIDS di Kota Medan tidak hanya terjadi pada kelompok masyarakat dengan perilaku berisiko tinggi. Kasus juga ditemukan pada individu yang tidak tergolong berisiko, seperti istri petugas medis yang sudah disiplin menjalankan prosedur pelayanan hingga bayi yang baru lahir dari ibu dengan status HIV positif yang tidak terdeteksi.
Yuda menyampaikan, terdapat 55 anak di Kota Medan yang saat ini hidup dengan status HIV positif. Hal ini menjadi perhatian serius untuk mengurangi angka penularan, terutama dari ibu ke anak.
"Tes HIV pada ibu hamil menjadi langkah penting, terutama bagi kehamilan pertama. Jika status HIV ibu diketahui sejak awal, langkah pencegahan dapat dilakukan untuk memutus rantai penularan dari ibu ke anak," ujar Yuda dalam kegiatan peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Medan bekerjasama dengan Yayasan Peduli Anak dengan HIV Aids (YPADHA) Sumut, Jumat, (29/11), di Ruang rapat 3, Lantai 4 Kantor Pemko Medan Jalan Kapten Maulana Lubis, Nomor 2, Medan.
Selain itu, Yuda menekankan pentingnya edukasi dan tes HIV bagi calon pengantin. Langkah ini diharapkan mampu mengurangi risiko penularan di masa depan.
Sejak pertama kali ditemukan di Indonesia pada 1987 tepatnya di Bali, HIV/AIDS terus menjadi perhatian serius. Di Kota Medan, kasus ini ditemukan sejak 2005. Sementara, pada 2016, berbagai program digencarkan, termasuk peningkatan jumlah tempat pelayanan konseling dan tes HIV, yang dikenal sebagai Voluntary Counseling and Testing (VCT).
Layanan pengobatan juga diperluas, termasuk di rumah sakit dan klinik. Pemerintah Kota Medan terus meningkatkan pelaporan melalui aplikasi Sistem Informasi HIV/AIDS dan IMS (SIHA).
Yuda menegaskan bahwa Kota Medan berkomitmen untuk mencapai target Zero HIV pada tahun 2030. "Dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi sangat penting, baik dalam bentuk kebijakan, pengadaan alat, maupun peningkatan fasilitas pelayanan," katanya.
Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia 2024, tema yang diusung adalah "Hak Setara Untuk Semua, Bersama Kita Bisa". Dengan tema ini, Dinas Kesehatan Kota Medan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung upaya penanggulangan HIV/AIDS demi mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan bebas dari stigma.
Kegiatan Peringatan HAS 2024 di Kota Medan ini diikuti oleh sebanyak 105 orang peserta yang berasal dari LSM yang bergerak di bidang penanganan HIV/AIDS di Kota Medan serta media massa.
Dalam kegiatan yang diisi dengan diskusi panel itu dihadiri narasumber seperti Kabid P2PM Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Pocut yang membahas upaya penanggulangan HIV-AIDS di Medan, YP ADHA Erwin (Upaya Penanganan HIV-AIDS pada anak-anak di Kota Medan), Yayasan Galatea, Billy (Penjangkauan Dan Pendampingan Pada Populasi Kunci), Yayasan Medan Plus Rusdi (Stigma Dan Diskriminasi), KPA Kota Medan L Marsudi Budi Utomo (Mobilisasi Sumber Daya Tingkat Kelurahan dan Kecamatan untuk penanggulangan HIV-AIDS Kota Medan), dan IPPI Katarina Gea (Perempuan dan Screening Bumil).
Ketua YP ADHA Sumut, Saurma MGP Siahaan, mengapresiasi peringatan HAS tahun ini. Menurutnya ini suatu progress yang luar biasa, soalnya acara ini menggunakan dana APBD Pemko Medan memakai skema swakelola tipe tiga (ST3).
"Kamis ucapkan terimakasih kepada Bappeda Medan dan Dinkes Medan sehingga acara HAS ini bisa kita selenggarakan. Semoga ke depan, kegiatan penanggulangan HIV AIDS bisa lebih banyak dan berkualitas," sebut Saurma.
(NAI/RZD)