Danamon Optimis Terhadap Sentimen Positif Pasar Usai Pengangkatan Kembali Sri Mulyani Jadi Menkeu

Danamon Optimis Terhadap Sentimen Positif Pasar Usai Pengangkatan Kembali Sri Mulyani Jadi Menkeu
Danamon Optimis Terhadap Sentimen Positif Pasar Usai Pengangkatan Kembali Sri Mulyani Jadi Menkeu (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta – Bank Danamon optimis terhadap pergerakan pasar setelah pengumuman kabinet baru yang mengangkat Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan pada 20 Oktober 2024.

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, penunjukan ini dianggap sinyal berlanjutnya kebijakan fiskal yang stabil dan disiplin, terbukti dari penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,89% dan kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar 20 poin pada hari berikutnya.

Respons positif pasar mencerminkan kepercayaan terhadap pengalaman Sri Mulyani dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah pemulihan dari dampak pandemi. Danamon berkomitmen untuk mendukung nasabah dalam memanfaatkan peluang ekonomi melalui solusi finansial inovatif yang membantu pengelolaan keuangan di situasi yang kondusif.

Dalam pertemuan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada 18 Oktober 2024, Sri Mulyani menyatakan bahwa aktivitas ekonomi domestik diperkirakan meningkat hingga akhir tahun. Kebijakan fiskal pemerintah akan fokus pada penguatan daya beli, menjaga stabilitas harga, dan memperkuat program Perlindungan Sosial (Perlinsos) sebagai pilar utama pemulihan ekonomi. Pilkada serentak pada November 2024 dan meningkatnya mobilitas masyarakat selama libur nasional diharapkan dapat mendorong konsumsi domestik.

Namun, wacana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% masih menjadi perhatian. Kenaikan ini berpotensi memicu inflasi harga barang, melemahkan daya beli masyarakat. Meski dianggap perlu untuk menambah penerimaan negara, dampaknya terhadap konsumsi tetap harus diwaspadai.

Hosianna Evalita Situmorang, Ekonom Bank Danamon Indonesia, Selasa (3/12), berpendapat bahwa kebijakan fiskal pro-pertumbuhan harus memperhatikan daya beli masyarakat. “Jika konsumsi melemah akibat inflasi, pemulihan ekonomi bisa terhambat. Oleh karena itu, keseimbangan antara penyesuaian fiskal dan perlindungan daya beli sangat penting,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa rencana insentif pajak oleh Presiden Prabowo Subianto, seperti penurunan tarif pajak penghasilan (PPh) badan dari 22% menjadi 20%, dan penghapusan pajak properti atau perumahan yang saat ini totalnya sebesar 16%, yang terdiri dari PPN sebesar 11% serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) sebesar 5%, dapat mempercepat momentum pemulihan.

Di sektor moneter, Bank Indonesia (BI) berencana memberikan insentif kepada bank yang menyalurkan kredit ke sektor yang menciptakan lapangan kerja. Kebijakan ini akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025 untuk meningkatkan permintaan barang dan jasa serta membuka peluang kerja baru. Program insentif seperti uang muka 0% untuk pembelian rumah dan kendaraan juga diperpanjang hingga Desember 2025, mendorong masyarakat untuk berinvestasi.

Danamon melihat kebijakan ini sebagai peluang besar bagi nasabah, baik individu maupun pelaku usaha, untuk memanfaatkan situasi pasar yang stabil. Dalam rangka mendukung nasabah, Danamon menyediakan solusi finansial yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Ivan Jaya, Consumer Funding and Wealth, Bank Danamon Indonesia, menyampaikan bahwa Danamon siap mendukung nasabah melalui produk-produk finansial inovatif yang dirancang sesuai dengan kebutuhan nasabah, guna menghadapi setiap tantangan dan memanfaatkan peluang di tahun-tahun mendatang.

Contohnya, untuk memfasilitasi investasi nasabah individu, Danamon menawarkan kemudahan bagi nasabah dalam mengakses produk reksa dana melalui aplikasi mobile banking D-Bank PRO. Produk-produk reksa dana yang tersedia meliputi Reksa Dana Pasar Uang hingga Reksa Dana Saham, yang dikelola oleh manajer investasi profesional. Nasabah dapat dengan mudah melakukan investasi kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi ini.

Selain itu, Danamon juga menawarkan berbagai solusi pembiayaan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan nasabah, termasuk kredit kendaraan bermotor melalui produk KPM Prima, yang merupakan produk kolaborasi antara Danamon dan Adira Finance sebagai anak perusahaan Danamon di bidang pembiayaan. Produk ini menawarkan suku bunga kompetitif dan tenor yang fleksibel.

Bagi nasabah yang membutuhkan layanan valuta asing, Danamon memperkenalkan kembali produk Danamon LEBIH PRO, sebuah produk tabungan multicurrency yang memungkinkan nasabah mengelola hingga sembilan mata uang sekaligus dalam satu tabungan. Produk ini menawarkan nilai tukar yang kompetitif dan kemudahan valas melalui D-Bank PRO.

Selain itu, tabungan ini dilengkapi dengan Kartu Debit Danamon LEBIH PRO yang cocok dipakai di luar negeri karena bebas biaya konversi dan langsung memotong mata uang yang berlaku di negara tempat nasabah bertransaksi, sehingga cocok bagi nasabah yang memiliki kebutuhan transaksi internasional.

Beragam solusi finansial tersebut, dan masih banyak solusi lainnya baik untuk nasabah individu maupun bisnis, merupakan wujud komitmen Danamon, bersama dengan grup perusahaannya, untuk terus bertransformasi sebagai Satu Grup Finansial. “Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan menyediakan solusi finansial yang holistik, agar nasabah kami dapat tumbuh bersama Danamon,” tambah Ivan.

Informasi lengkap dan menyeluruh mengenai berbagai solusi finansial dari Danamon dan grup perusahaannya yang dapat membantu nasabah memaksimalkan peluang saat ini dapat disimak dalam serial mini Danamon Financial Friday, yang secara rutin menampilkan tren finansial terkini, tips mengelola keuangan, dan insight dari para ahli.

Serial yang juga merupakan bagian dari komitmen Danamon untuk memberikan edukasi finansial kepada masyarakat ini dapat diakses melalui kanal YouTube resmi Danamon setiap hari Jumat, dan seluruh episode tersedia di bdi.co.id/dffplaylist.

“Dengan berbagai solusi finansial yang dibuat sesuai dengan berbagai kebutuhan nasabah, Danamon optimistis dapat terus mendukung nasabah dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berubah, sekaligus membantu mereka mencapai tujuan finansial di masa depan,” tutup Ivan.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi