Pengamat: Pemerintah Harus Optimis Hadapi Ekonomi Tahun Depan yang Banyak Tantangan

Pengamat: Pemerintah Harus Optimis Hadapi Ekonomi Tahun Depan yang Banyak Tantangan
Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin (Analisadaily/Reza Perdana)

Analisadaily.com, Medan – Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin mengatakan, Pemerintah memang harus optimis menghadapi ekonomi tahun depan yang memiliki banyak tantangan.

Menurutnya, tantangan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi didominasi oleh tantangan ekonomi eksternal. Tantangan yang paling nyata adalah kebijakan kenaikan tarif impor oleh Maerika Serikat (AS) ke China, atau dikenal dengan perang dagang.

“Perang dagang tersebut di satu sisi menjadi peluang bagi Sumut untuk menarik investor. Namun di sisi lain, juga menjadi berbahaya jika nantinya kita tidak mampu mengambil peluang tersebut, atau justru kita harus menanggung dampak negatif baik langsung maupun tidak langsung dari perang dagang itu sendiri,” kata Gunawan, dalam seminar Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 yang digelar di Hotal JW Marriott, Medan, Selasa (10/12).

Selanjutnya, sambung Gunawan, ada juga potensi laju tekanan inflasi yang meningkat di tahun depan. Bisa dikarenakan dari dampak perang dagang, kenaikan harga minyak mentah, siklus inflasi itu sendiri, hingga gangguan rantai produksi dan distribusi.

Intinya, tegas Gunawan, Pemerintah harus mematok kinerja ekonomi yang realistis menghadapi tantangan tersebut. Dan sebaiknya memiliki skenario kebijakan ekonomi terburuk, yang menyesuaikan kemungkinan buruk dinamika ekonomi ke depan.

“Inflasi diproyeksikan masih akan sesuai dengan target Bank Indonesia. Namun untuk pertumbuhan ekonomi justru berpeluang melambat meskipun tetap tumbuh. Ekonomi nasional maupun sumut berpeluang berada dalam rentang 4.3 hingga 4.8% di tahun depan,” sebutnya.

Dalam seminar tersebut, terungkap bahwa pelaku usaha dan lembaga di Sumut optimistis perekonomian daerah di provinsi ini tumbuh positif pada 2025 dengan sejumlah faktor pendorong yang berasal dari daerah maupun pusat.

Faktor pendorong tersebut, di antaranya pengembangan bahan bakar campuran minyak sawit dan swasembada pangan yang didorong oleh Presiden Prabowo Subianto yang akan menguntungkan Sumut sebagai produsen sawit yang menjadi bahan bakunya.

Lalu penguatan ekonomi digital di Sumut yang akan mampu memacu penjualan barang-barang produk UMKM di daerah tersebut. Serta capital inflow yang masuk ke Sumut dalam bentuk investasi sektor hilir perkebunan dan pertanian, bahkan dari kegiatan pariwisata Sumut yang makin menggeliat.

Para pembicara dalam seminar antara lain Pj Gubernur yang diwakili Ilyas Sitorus, Kadis Kominfo Provinsi Sumut, Ketua Kadin Sumut, Firsal Dida Mutyara, Deputi Direktur Bank Indonesia Perwakilan Sumut, Indra Kuspriyadi, Direktur Utama PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA), VT Moses Situmorang, Direktur Eksekutif KDESK Sumut Ritha Dalimunthe, dan Siti Zaleha, Analis Kebijakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sumut.

(RZD/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi