PINBAS MUI dan Mathla'ul Anwar Gelar Seminar dan Gerakan Tanam Mangrove di Sumut

PINBAS MUI dan Mathla'ul Anwar Gelar Seminar dan Gerakan Tanam Mangrove di Sumut
PINBAS MUI dan Mathla'ul Anwar Gelar Seminar dan Gerakan Tanam Mangrove di Sumut (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (PINBAS) Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan dan Mathla'ul Anwar gelar seminar “Rehabilitasi Mangrove untuk Kemandirian Umat”, Senin (9/12).

Kegiatan ini diikuti dengan penanaman bibit mangrove, yang secara simbolis diserahkan oleh PINBAS MUI kepada Pemerintah Provinsi Sumatra Utara. Kedua kegiatan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk mensejahterakan umat dan lingkungan, terutama di kawasan pesisir Sumatra Utara.

Tanaman mangrove memiliki peran yang penting bagi lingkungan, terutama bagi ekosistem pesisir. Mangrove melindungi pantai, menyerap karbon 3-5 kali lebih banyak dibandingkan pohon biasa, mengurangi risiko bencana, menjadi habitat bagi berbagai spesies, dan meningkatkan mata pencaharian lokal sehingga memiliki manfaat sosial dan ekonomi secara berkelanjutan. Untuk itu kolaborasi multipihak sangat dibutuhkan dalam konservasi mangrove.

Direktur PINBAS MUI, Buya M. Azrul Tanjung, SE, MSi, mengatakan, konservasi mangrove tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tapi juga dapat membantu meningkatkan perekonomian lokal dan meningkatkan kemandirian umat. Salah satunya dengan berkembangnya kegiatan ekowisata dari daya tarik hutan wisata mangrove. Mengingat potensi deforestasi, perubahan iklim dan aktivitas industri yang dapat mengancam kelestarian mangrove, upaya konservasi mangrove menjadi semakin krusial saat ini.

Untuk itu lanjutnya, kolaborasi dan sinergi multi pihak sangat dibutuhkan dalam restorasi mangrove, yang saat ini sebagian besar mangrovenya mengalami kerusakan khususnya di Sumatra Utara.

Sedangkan fungsional Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Susilo menyatakan, sangat mengapresiasi dukungan berupa edukasi dan bantuan bibit mangrove dari PINBAS MUI dan Aqua yang diberikan untuk Provinsi Sumatera Utara. Saat ini katanya terdapat 15 ribu hektar lahan mangrove yang perlu mendapat perhatian serius di provinsi ini.

“Kami optimis diskusi publik ini akan membantu seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat menjadi lebih paham tentang pentingnya peran mangrove, bagaimana menjalankan upaya konservasi mangrove, serta mengoptimalkan manfaat mangrove,” ujarnya.

Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin mengatakan, kesehatan, lingkungan dan masyarakat merupakan tiga pilar utama fokus inisiatif keberlanjutan dari Danone Indonesia.

“Pada pilar Lingkungan, tergambar jelas beberapa fokus strategi keberlanjutan Danone Indonesia dan Aqua dalam menjaga alam, di antaranya lewat pertanian regeneratif, konservasi di daerah aliran sungai, serta menekan emisi karbon salah satunya dengan mengembangkan ekosistem mangrove,” ujarnya.

Keterlibatan Aqua dalam konservasi mangrove katanya, adalah salah satu bentuk inisiatif kami dalam menjalankan upaya konservasi alam, sekaligus wujud strategi keberlanjutan perusahaan pada pilar lingkungan. Aqua telah melakukan berbagai inisiatif konservasi mangrove sejak belasan tahun lalu, di antaranya di Pasuruan, Jawa Timur; Manado, Sulawesi Utara; juga di Taman Wisata Alam Angke, Jakarta. Ini juga menjadi bagian komitmen perusahaan dalam mengalirkan kebaikan seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia, salah satunya lewat kolaborasi dengan berbagai pihak. Termasuk diantaranya organisasi-organisasi Islam yang berperan penting dalam mendorong kemajuan bangsa, seperti PINBAS MUI.

Sebagai perusahaan yang lahir di Indonesia sejak 50 tahun lalu, Aqua lahir untuk memenuhi kebutuhan hidrasi masyarakat dengan air minum berkualitas dan halal. Aqua juga terus berkomitmen untuk mengalirkan kebaikan seluas-luasnya bagi masyarakat melalui kolaborasi dan kemitraan strategis dengan berbagai pihak.

“Seluruh kerjasama yang kami lakukan selalu fokus pada pemberdayaan masjid dan umat, pendidikan, lingkungan serta kesehatan umat. Kami berharap seminar dan penanaman mangrove ini dapat menjadi awal dari upaya bersama dan berkelanjutan untuk menjaga ekosistem mangrove di wilayah Sumatra Utara,” tutup Arif.

(RRS/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi