Percepat  Tingkatkan Jumlah Penumpang, Bandara Dhoho Kediri akan Layani Penerbangan Haji dan Umrah

Percepat  Tingkatkan Jumlah Penumpang, Bandara Dhoho Kediri akan Layani Penerbangan Haji dan Umrah
Bandara Dhoho Kediri Akan Layani Penerbangan Haji dan Umrah. (Analisadaily/Sutrisno)

Analisadaily.com, Kediri - Mempercepat target jumlah penumpang 1,5 juta pada tahun 2035, manajemen pengelola Bandara Dhoho di Kabupaten Kediri, Jawa Timur akan melayani penerbangan haji dan umrah bagi masyarakat Kediri Raya dan sekitarnya.

"Untuk mencapai target tesebut tidak bisa kita lakukan secara linier mengandalkan penumpang konvensional.Kita perlu lakukan lompatan yaitu dengan melayani penerbangan Jamaah Haji dan Umrah," ungkap Maksin Arisandi Direktur PT SDHI ( Surya Dhoho Investama), anak usaha PT Gudang Garam yang mengelola Bandara Dhoho dalam paparannya dalam acara press Visit Bandara Dhoho di Kediri, Rabu (11/12).

Hadir pula dalam kegiatan tersebut sejumlah pejabat dari Pemerintah Kota / Kabupaten sekitar Bandara Dhoho, yaitu; Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten Tulung Agung, dan Kabupaten Trenggalek, serta perwakilan dari PT Angkasa Pura Indonesia sebagai operator Bandara Dhoho.

Maksin Arisandi mengungkapkan, Bandara Dhoho yang dibangun oleh PT Gudang Garam dengan biaya Rp 13 triliun dan diresmikan oleh Menkomarinves Luhut Binsar Panjaitan bersama Menhub Budi Karya Sumadi di bulan Oktober 2024 pada tahap awal ditargetkan melayani sebanyak 1,5 juta penumpang per tahun pada tahun 2035 dan secara bertahap mampu melayani 10 juta penumpang per tahun.

Namun melihat perkembangan penerbangan di Bandara Dhoho yang saat ini baru ada satu penerbangan yaitu maskapai Citilink rute Dhoho - Jakarta (pp) perlu dilakukan langkah - langkah luar biasa agar jumlah pengguna jasa Bandara Dhoho ini sesuai rencana. " Potensi besar yang bisa dilakukan untuk mempercepat perkembangan jumlah penumpang adalah penerbangan umrah," ujar Maksin Arisandi.

Ia menambahkan, dengan dukungan sejumlah daerah kota / kabupaten di sekitar Bandara Dhoho dimana dari 7 kabupaten/ kota yang jumlah penduduknya mencapai 6,4 juta jiwa, Bandara Dhoho akan banyak jamaah umrah yang menggunakan jasa pelayanan Bandara Dhoho. " Di kabupaten / kota sekitar Bandara banyak pesantren besar dan majlis taklim yang jumlah jamaahnya ribuan orang menjadi potensi yang bisa digarap untuk menjadi jamaah umrah yang melakukan penerbangan melalui Bandara Dhoho," papar Maksin Arisandi.

Pada kesempatan tersebut perwakilan dari pemerintah kabupaten / kota yang menyatakan komitmen dukungannya terhadap pengembangan Bandara Dhoho. Karena jika Bandara Dhoho bisa berkembang akan bisa menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi masyarkat Jawa Timur bagian selatan.
Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Kediri, Sukadi menyatakan, Pemkab Kediri sangat mendukung pengembangan Bandara Dhoho.

Dalam kenyataannya Bandara Dhoho perkembangannya belum sesuai harapan, menurutnya perlu dilakukan evaluasai.

Ia membandingkan dengan Bandara Adi Sumarmo di Boyolali Jawa Tengah yang daerah penyangganya lebih kecil dari Bandara Kediri bisa berkembang, sementara Bandara Dhoho yang memiliki daerah penyangga lebih besar sulit berkembang. " Ini harus dilakukan evaluasi dari berbagai aspek," ujar Sukadi.

Ia menambahkan memiliki potensi ekonomi yang cukup besar seprti pertanian, perdagangan, pariwisata dan ekonomi kreatif serta sektor -sektor lainnya yang memerlukan sara transportasi cepat yang menunjang pertumbuhannya. " Ya, Bandara Dhoho inilah yang bisa menjadi andalannya," tegas Sukadi.

Ia menambahkan, salah satu dukungan nyata dari Pemkab Kediri adalah; keberangkatan pejabat atau staf Kabupaten Kediri yang melakukan perjalanan dinas ke Jakarta dengan menggunakan transportasi udara di Bandara Dhoho. Namun ia menyayangkan, penerbangan di Bandara Dhoho yang hanya dua kali seminggu, jadwal penerbangannya sering tidak cocok dengan undangan - undangan kegiatan di Jakarta. " Jadwal penerbangan di Bandara Dhoho dua kali seminggu di hari Rabu dan Jumat.Ini sering tidak sesuai dengan undangan dinas dari Jakarta.Mungkin maskapai bisa melakukan peruahan jadwal penerbangan," saran Sukadi.

Dukungan juga disampaikan oleh perwakilan Pemkab/Pemkot yang hadir. Namun, mereka juga menyampaikan keluhan yang sama yaitu; jadwal penerangan sering tidak sesuai dengan undangan dinas dari Jakarta.

(TRY/BR)

Baca Juga

Rekomendasi