Dukung Swasembada Pangan, Bank Mandiri Dorong Produktivitas Petani di Sumut

Dukung Swasembada Pangan, Bank Mandiri Dorong Produktivitas Petani di Sumut
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Regional CEO Kanwil I /Sumatera 1 Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara dan Regional Credit & Consumer Head Bank Mandiri Region 1 Syafrin Aminullah T (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Serdang Bedagai - Bank Mandiri terus menunjukkan konsistensinya dalam mendukung ketahanan pangan di Tanah Air, sejalan dengan peran perseroan sebagai mitra pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini diwujudkan lewat kehadiran Bank Mandiri dalam kunjungan kerja Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman, ke Sumatera Utara untuk meninjau pengolahan lahan dan penanaman padi oleh Brigade Pangan di Desa Pematang Cermai, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, yang menjadi salah satu agenda utama dalam program Indonesia Swasembada Pangan.

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Pertanian menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam meningkatkan produktivitas pangan di Tanah Air. Sebagai salah satu lembaga keuangan terkemuka di Indonesia, Bank Mandiri turut mengambil peran aktif dengan menyediakan dukungan pembiayaan bagi sektor pertanian, khususnya bagi para petani dan pelaku usaha agribisnis.

Regional CEO Kanwil I /Sumatera 1 Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara yang turut mendampingi kunjungan tersebut menyampaikan, Bank Mandiri sebagai Bank BUMN berkomitmen untuk mendukung program pemerintah seperti swasembada pangan. Antara lain dengan menyediakan solusi finansial yang inovatif, mudah diakses dan berkelanjutan bagi para petani di Tanah Air.

Dukungan Bank Mandiri diwujudkan melalui berbagai inisiatif strategis, seperti pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah untuk sektor pertanian, pemberdayaan petani melalui pelatihan manajemen keuangan, hingga pendampingan teknis dalam pengelolaan usaha agribisnis.

Di samping itu, Bank Mandiri Region 1 telah secara aktif berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk memastikan setiap program yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan lokal petani. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas solusi finansial dan program pendampingan guna mendukung optimalisasi serta produktivitas sektor pertanian.

“Sebagai agen pembangunan, Bank Mandiri tentu tidak hanya hadir untuk menyediakan akses pembiayaan tetapi juga sebagai mitra strategis bagi para mitra dan pelaku agribisnis untuk bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan,” ujar Ashidiq saat mendampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Desa Pematang Cermai, Rabu (11/12) kemarin.

Sebagai informasi, hingga akhir November 2024, Bank Mandiri berhasil merealisasikan penyaluran KUR sebesar Rp37,48 triliun kepada lebih dari 351 ribu pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Sedangkan penyaluran KUR di Sumatera Utara pada periode yang sama mencapai Rp2,1 triliun kepada 20.238 pelaku UMKM.

Jika dirinci dari penyaluran secara nasional tersebut, sektor pertanian sebagai pilar utama rantai pasok pangan menerima alokasi signifikan sebesar Rp11,06 triliun atau 29,53% dari total penyaluran KUR, dimana Rp936 miliar tersalurkan ke Sumatera Utara.

“Fokus kami adalah memastikan pelaku usaha di sektor pangan mendapatkan akses finansial yang optimal untuk meningkatkan produktivitas mereka. Ini sejalan dengan misi Bank Mandiri untuk berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional,” imbuhnya.

Selain menyalurkan pembiayaan, Bank Mandiri juga memberikan kemudahan akses bagi pelaku usaha melalui inovasi digital dan jaringan layanan yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Lewat kehadiran lebih dari 100 ribu Mandiri Agen, pelaku usaha kecil hingga menengah yang terlibat dalam ekosistem pangan kini dapat mengakses layanan perbankan dengan lebih mudah.

Di samping itu, Bank Mandiri juga menunjukkan kepeduliannya terhadap peningkatan kapasitas petani melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL). Salah satu inisiatif unggulan adalah pembangunan Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) di Kabupaten Jembrana, Bali, dengan kapasitas produksi sebesar 24 ton beras per hari.

“Kesejahteraan masyarakat adalah kunci dari pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Komitmen ini menjadi bagian dari tanggung jawab kami sebagai BUMN serta wujud kepedulian terhadap masa depan Indonesia yang lebih baik,” pungkas Ashidiq.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi