Wamendikdasmen Paparkan 4 Pilar Pemajuan Peta Pendidikan Indonesia (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Padang - Sebagai rangkaian acara kunjungan kerjanya di Kota Padang, Sumatra Barat, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat (UMSB).
Dalam paparannya, ia menyampaikan tentang "Peta Perjalanan Pendidikan Indonesia Menuju Indonesia Emas 2025".
"Modal menuju Indonesia Emas 2045 adalah bagaimana kita melihat dan mengembangkan apa yang kita miliki saat ini. Kita harus melakukan lompatan yang penyokongnya adalah pemerintah daerah dan pemerintah provinsi, serta Pemerintah pusat sebagai penggerak," ungkap Wamendikdasmen, Fajar Riza Ul Haq di Padang, Jumat (13/12).
Wamen Fajar menuturkan, setidaknya ada empat pilar yang harus diperbaiki dalam peta jalan pendidikan Indonesia. Pertama yaitu akses berkeadilan pada pendidikan, ia menyebut bahwa tidak boleh terjadi ketimpangan sosial pada bidang pendidikan, semua anak Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang setara dan berkeadilan.
Lebih lanjut, pilar kedua yaitu mutu pendidikan yang holistik. Menurutnya, selain akses pendidikan yang sudah ada dan baik, akses tersebut juga harus bermutu dan berdampak positif untuk semua dan pilar kedua ini sekaligus menjadi fokus utama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam lima tahun ke depan.
"Selanjutnya, pada pilar ketiga yaitu merelevansikan pendidikan dengan tujuan pendidikan. Dalam hal ini kita harus mampu menganalisis atau memprediksi ilmu ke depan dengan membaca perilaku masyarakat dan perkembangan teknologi. Dan pilar terakhir yaitu membuat tata kelola pendidikan yang akuntabel dan melibatkan masyarakat sebagai aktor pembangun pendidikan," papar Wamen Fajar.
Selain itu, Wamen Fajar juga menyoroti tentang pentingnya pembangunan pendidikan karakter. Ia menjelaskan bahwa saat ini pemerintah terus berupaya mengejar kecerdasan intelejensia, sehingga diharapkan akan tumbuh kecerdasan sosial, emosianal, solidartitas, dan spiritual.
"Kita harus masih bekerja keras untuk membuat pendidikan menjadi bermutu dan berkualitas ke depan. Saya percaya bahwa mahasiswa, dosen, dan guru dapat berperan penting untuk memastikan anak-anak Indonesia menjadi generasi yang berguna dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa," tutupnya.
(REL/RZD)