Tren Penerbangan Global: Asia Pasifik Kuasai Rute Tersibuk 2024

Tren Penerbangan Global: Asia Pasifik Kuasai Rute Tersibuk 2024
Tren Penerbangan Global: Asia Pasifik Kuasai Rute Tersibuk 2024 (Ilustrasi/freepik.com)

Analisadaily.com, Hong Kong - Menurut laporan yang dirilis perusahaan intelijen penerbangan OAG, rute penerbangan internasional Hong Kong-Taipei kembali menjadi yang tersibuk di dunia. Rute ini sebelumnya memegang posisi yang sama pada tahun 2019 dan kini kembali menduduki peringkat pertama meski kapasitas tempat duduknya masih 15% di bawah level sebelum pandemi.

Rute penerbangan ketiga tersibuk, yaitu Seoul Incheon ke Tokyo Narita, juga mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 68% dibandingkan dengan tingkat sebelum pandemi. John Grant, analis utama OAG, mengungkapkan beberapa faktor yang memengaruhi hal ini.

"Pertama, pasar internasional China yang masih dalam pemulihan lambat memaksa maskapai untuk mengalokasikan pesawat ke pasar lain. Jepang kini menjadi destinasi yang sangat populer," katanya.

Selain itu, sambungnya, beberapa maskapai baru seperti Eastar dan Air Japan telah memasuki pasar. "Dan yang terakhir, Bandara Haneda sudah hampir penuh, sehingga kapasitas baru harus dipindahkan ke Narita," ungkapnya.

Rute penerbangan yang menghubungkan Kuala Lumpur dan Singapura, yang menjadi rute internasional tersibuk pada tahun 2023, kini berada di posisi keempat, dengan kapasitas tempat duduk 3% lebih rendah dari tahun 2019. Begitu pula dengan rute Bangkok-Hong Kong yang masih belum sepenuhnya pulih, dengan kapasitas yang 13% lebih rendah dibandingkan dengan sebelum pandemi.

Rute penerbangan New York-JFK ke London-Heathrow menjadi satu-satunya rute yang mencakup wilayah Amerika Utara dan Eropa dalam daftar 10 besar, dengan kapasitas tempat duduk yang meningkat 3% pada tahun lalu, mencapai 4 juta kursi, menurut OAG.

Meski rute penerbangan dari Amerika Latin tidak masuk dalam daftar 10 besar, OAG mencatat bahwa rute tersibuk di wilayah tersebut adalah yang menghubungkan Orlando, Florida, ke San Juan, Puerto Rico, dengan 2,3 juta kursi.

Di sisi lain, rute penerbangan domestik jauh lebih sibuk dibandingkan dengan rute internasional dalam hal volume tempat duduk yang dijadwalkan. Rute tersibuk di dunia saat ini menghubungkan Seoul ke Pulau Jeju di Korea Selatan, dengan lebih dari 14,2 juta kursi tersedia pada tahun 2024, yang setara dengan sekitar 39.000 kursi per hari.

Meskipun begitu, kapasitas pada rute ini masih 19% lebih rendah dibandingkan dengan level sebelum pandemi. Laporan tersebut juga mencatat bahwa sembilan dari sepuluh rute domestik tersibuk pada tahun 2024 berada di wilayah Asia-Pasifik.

Rute penerbangan kedua tersibuk menghubungkan Hokkaido dengan Tokyo, diikuti oleh rute lain di Jepang yang menghubungkan Fukuoka dengan Tokyo Haneda. Rute domestik tersibuk di China menghubungkan dua kota terbesar negara tersebut, yaitu Beijing dan Shanghai, dengan sekitar 7,7 juta kursi, sedikit lebih banyak dibandingkan dengan 7 juta kursi yang menghubungkan Guangzhou dan Shanghai.

Sementara itu, OAG juga mencatat bahwa rute penerbangan di Arab Saudi mengalami pertumbuhan terbesar dalam daftar ini, dengan peningkatan 9% dalam jumlah kursi pada rute yang menghubungkan Jeddah dan Riyadh dibandingkan dengan tahun 2019.

Di Afrika, rute tersibuk menghubungkan Cape Town dengan Johannesburg di Afrika Selatan, dengan 5 juta kursi, sementara di Eropa, rute tersibuk menghubungkan Barcelona di Spanyol dengan pulau Mallorca, yang mencapai 2,9 juta kursi.

Di Amerika Serikat, rute tersibuk menghubungkan Atlanta dan Orlando dengan hampir 3,5 juta kursi, sementara di Kanada, rute penerbangan tersibuk menghubungkan Vancouver dan Toronto, dengan jumlah kursi mencapai 3.498.835.

Dengan pemulihan pesat di beberapa wilayah dan peningkatan jumlah penerbangan, industri penerbangan global menunjukkan tren yang sangat positif meski beberapa tantangan akibat pandemi masih terasa, terutama dalam hal kapasitas dan permintaan di berbagai rute.

Baca Juga

Rekomendasi