Pdt. Penrad Siagian Dorong Gereja Jadi Pilar Sosial dan Penggerak Perubahan di Sumut

Pdt. Penrad Siagian Dorong Gereja Jadi Pilar Sosial dan Penggerak Perubahan di Sumut
Pdt. Penrad Siagian Dorong Gereja Jadi Pilar Sosial dan Penggerak Perubahan di Sumut (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Anggota DPD RI, Pdt. Penrad Siagian, mengukuhkan komitmennya dalam memperkuat peran gereja sebagai pilar sosial dan penggerak perubahan di Sumatra Utara (Sumut). Dalam kunjungan kerjanya ke berbagai sinode gereja, Pdt. Penrad menggagas kolaborasi strategis demi mendorong kemajuan daerah dan meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan.

Dimulai sejak 15 Desember 2024, Pdt. Penrad mengunjungi sinode-sinode besar seperti GKLI, GKI Sumut, GKPA, GKPS, HKI, hingga gereja-gereja di Kepulauan Nias. Langkah ini bertujuan mempererat sinergi antar gereja untuk berperan aktif dalam membangun Sumut yang lebih maju, sejahtera, dan inklusif.

Pendidikan Sebagai Prioritas Utama
Pdt. Penrad menekankan pentingnya pendidikan agama Kristen dalam pembentukan karakter generasi muda. Ia tengah memperjuangkan penambahan kuota guru agama Kristen di tingkat SD, SMP, dan SMA, terutama di daerah terpencil.

“Guru agama Kristen adalah ujung tombak dalam membangun generasi muda yang memiliki nilai spiritual dan moral kuat. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memastikan kebutuhan ini terpenuhi,” tegasnya.

Gereja Sebagai Pusat Pemberdayaan
Dalam pertemuan dengan para pemimpin sinode, Pdt. Penrad mendorong gereja untuk menjadi pusat pemberdayaan masyarakat, tidak hanya melalui pendidikan tetapi juga lewat pengembangan ekonomi.

“Gereja harus menjadi solusi bagi tantangan sosial seperti kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan pendidikan. Saya yakin, dengan kebersamaan, kita dapat membawa perubahan besar di Sumut,” ujarnya.

Komitmen untuk Perubahan
Melalui hasil kunjungan ini, Pdt. Penrad akan menyampaikan aspirasi gereja-gereja di Sumut ke tingkat nasional. Ia berharap kebijakan yang dihasilkan dapat benar-benar mendukung kebutuhan masyarakat.

“Kita harus memastikan bahwa gereja bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga rumah perubahan yang berdampak nyata bagi masyarakat,” katanya.

Langkah progresif ini diharapkan mampu mempererat solidaritas antar gereja dan menjadi landasan kuat bagi terciptanya perubahan positif di Sumatra Utara. Gereja, sebagai pilar sosial, diharapkan terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun masa depan yang lebih baik.

(NAI/NAI)

Baca Juga

Rekomendasi