Meniti Ilmu di Senja Usia, 82 Lansia Nagan Raya Diwisuda

Meniti Ilmu di Senja Usia, 82 Lansia Nagan Raya Diwisuda
Meniti Ilmu di Senja Usia, 82 Lansia Nagan Raya Diwisuda (Analisadaily/ANTARA)

Analisadaily.com, Nagan Raya - Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Aceh, baru-baru ini menggelar wisuda untuk 82 siswa dan siswi lanjut usia (lansia) yang telah berhasil menyelesaikan program sekolah lansia pada tahun 2024. Wisuda ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas hidup lansia melalui pendidikan nonformal.

Sekolah lansia adalah bagian dari upaya untuk menciptakan lansia yang sehat, mandiri, aktif, produktif (SMART), serta bermartabat. Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong, Pengendalian Penduduk, dan Pemberdayaan Perempuan (DPMGP4) Kabupaten Nagan Raya, Ali Munir, menegaskan bahwa program ini memiliki peran penting dalam mewujudkan keluarga berkarakter dan lansia tangguh.

Menurutnya, pelaksanaan wisuda ini merujuk pada Keputusan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Nomor 770/KT.005/J4/2024 tentang Wisuda Sekolah Lansia Kabupaten Nagan Raya, yang ditandatangani oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, Safrina Salim.

Ali Munir menjelaskan bahwa program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi individu dan keluarga, tetapi juga bagi masyarakat dan negara secara keseluruhan. Dengan mempersiapkan lansia yang cerdas dan terampil, program ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas hidup lansia dan meningkatkan peran mereka dalam masyarakat.

Wisuda 2024 diikuti oleh 82 peserta yang berasal dari tiga sekolah lansia di Nagan Raya, yaitu Sekolah Lansia Bintang Kehidupan, Gampong Blang Bintang (Kecamatan Kuala), Sekolah Lansia Misbahul Jannah, Gampong Keude Linteung (Kecamatan Seunagan Timur), serta Sekolah Lansia Nurul Huda, Gampong Blang Sapek (Kecamatan Suka Makmue).

Siswa yang awalnya terdaftar berjumlah 85 orang, namun hingga tahap akhir, 82 orang berhasil menyelesaikan proses belajar dengan baik. Peserta tertua dalam program ini adalah Maredum (lahir 1940) dari Sekolah Lansia Nurul Huda. Kurikulum sekolah lansia mencakup 7 dimensi lansia tangguh dan dilaksanakan dalam 12 pertemuan, dengan pengajaran yang diberikan oleh tenaga sukarela yang berkompeten di bidangnya.

Pj Ketua TP-PKK Nagan Raya, Ny Ubiet Junita Sari, mengungkapkan harapannya agar para wisudawan dan wisudawati merasa puas dan bahagia dengan ilmu serta keterampilan yang telah mereka peroleh selama mengikuti program ini. Pendidikan nonformal bagi lansia, katanya, adalah usaha untuk memberdayakan mereka agar terus berkembang dan aktif sepanjang hidup.

Penjabat Bupati Nagan Raya, Iskandar, menambahkan bahwa sekolah lansia merupakan wujud nyata komitmen pemerintah daerah untuk memberikan ruang bagi lansia agar tetap aktif, sehat, dan produktif. Menurutnya, wisuda ini bukan hanya sebagai perayaan pencapaian akademik, tetapi juga penghargaan atas dedikasi dan semangat belajar para peserta.

"Belajar tidak mengenal usia. Para wisudawan dan wisudawati telah menunjukkan bahwa semangat untuk terus belajar adalah kekuatan yang tidak terbatas oleh waktu," ujar Iskandar dengan penuh semangat.

Program sekolah lansia di Nagan Raya telah berhasil menunjukkan bahwa usia bukanlah halangan untuk belajar dan berkembang. Para peserta wisuda kali ini menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa pendidikan adalah proses yang tak pernah berakhir, apalagi di era yang terus berkembang ini.

Dengan adanya program sekolah lansia, Kabupaten Nagan Raya berhasil menciptakan lingkungan yang mendukung keberlanjutan pendidikan dan pemberdayaan lansia. Melalui program ini, diharapkan para lansia dapat terus berkontribusi secara positif bagi masyarakat, keluarga, dan negara.

Baca Juga

Rekomendasi