Sejumlah petani sedang melakukan penyemprotan dalam pengendalian hama di desa Sorimanaon (Analisadaily/Hairul Iman Hasibuan)
Analisadaily.com, Angkola Muaratais - Peningkatan produktivitas tanaman padi, Pengendalian Hama Wereng Batang Coklat (WBC) di Desa Sorimaon diharapkan dapat menurunkan populasi organisme pengganggu tanaman dan mencegah kerusakan yang lebih luas, sehingga hasil panen padi bisa tetap optimal.
Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) PHP Kecamatan Angkola Muaratais, Ali Husni Dalimunthe, mengatakan gerakan pengendalian hama pada tanaman padi berlangsung sukses dengan melibatkan kerjasama berbagai pihak.
"Kami berharap, sinergi ini dapat menurunkan populasi hama dan mencegah kerusakan yang lebih luas, sehingga hasil panen padi bisa tetap optimal," Ali, Selasa (13/1).
Kata dia, kegiatan ini terfokus pada kelompok tani Anggrek di Desa Sorimaon, yang mengelola area pertanian seluas 48 hektar. Pengendalian dilakukan pada tanaman padi yang berumur antara 20 hingga 50 hari setelah tanam (hst), dengan varietas unggulan seperti Infari, Mekongga, dan padi lokal.
Hama wereng batang coklat, lanjutnya, diketahui menyerang hingga populasi 7 ekor per rumpun dengan luas serangan sekitar 0,5 hektar dan intensitas serangan 7,25%.
Untuk mengatasi serangan ini, pestisida FiDiPO 500 SL, yang mengandung bahan aktif Dimehipo 500 g/l, digunakan untuk mengendalikan hama WBC. Pestisida ini sendiri merupakan bantuan dari Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Selatan.
"Melalui upaya pengendalian yang terstruktur dan melibatkan berbagai pihak, kami berharap kerugian akibat serangan WBC dapat diminimalisir dan kualitas hasil panen tetap terjaga," ucapnya.
Dengan langkah-langkah pengendalian yang terintegrasi ini, petani di Desa Sorimaon dapat tetap menikmati hasil panen padi yang melimpah, meskipun dihadapkan dengan tantangan hama yang berbahaya.
(HIH/CSP)