Ini 5 Komitmen Nyata BRI Dorong Peningkatan Kualitas Dan Daya Saing UMKM

Ini 5 Komitmen Nyata BRI Dorong Peningkatan Kualitas Dan Daya Saing UMKM
Ini 5 Komitmen Nyata BRI Dorong Peningkatan Kualitas Dan Daya Saing UMKM (Analisadaily/istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus berkomitmen mendukung pengembangan UMKM sebagai motor utama perekonomian nasional. Tidak hanya memberikan pembiayaan, BRI juga mengedepankan program pemberdayaan melalui pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing pelaku usaha. Inisiatif ini sejalan dengan Asta Cita ketiga, yakni menciptakan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, serta mengembangkan industri kreatif.

Selain itu, langkah BRI ini juga turut mendukung Asta Cita keenam, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi serta pemberantasan kemiskinan. Dengan mendukung pertumbuhan dan pemberdayaan UMKM, BRI berperan aktif menciptakan ekonomi yang inklusif, memberdayakan masyarakat dari tingkat akar rumput, dan mempercepat upaya pengentasan kemiskinan secara berkelanjutan.

Berikut adalah 5 komitmen nyata BRI dorong peningkatan kualitas dan daya saing UMKM:

1. Jadi Penyalur Kredit UMKM Terbesar Dengan Porsi 81,21%

BRI terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui akses pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Hingga akhir Triwulan III 2024, BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp1.353,36 triliun atau tumbuh 8,21% secara year on year (yoy), dan dari total penyaluran kredit tersebut, 81,70% diantaranya atau sekitar Rp1.105,70 triliun merupakan kredit kepada segmen UMKM.

2. Salurkan KUR Rp184,98 Triliun Kepada Lebih dari 4 Juta Pelaku UMKM

Sepanjang tahun 2024, BRI berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp184,98 triliun, memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Penyaluran KUR BRI tersebut mencakup lebih dari 4 juta debitur atau pelaku UMKM di seluruh wilayah Indonesia, dengan fokus pada sektor produktif seperti pertanian, perikanan, dan perdagangan. Program ini menjadi salah satu wujud nyata peran BRI dalam peningkatan lapangan kerja yang berkualitas serta mendorong kewirausahaan.

3. Perluas Akses Keuangan Ekonomi Grassroot, Holding Ultra Mikro BRI Group Layani 36 Juta Debitur dan 180 Juta Tabungan

3 tahun setelah terbentuk pada 2021, Holding Ultra Mikro yang terdiri dari BRI, PNM dan Pegadaian berhasil melayani 36,1 juta debitur ultra mikro dengan total penyaluran kredit lebih dari Rp 627,6 triliun pada akhir September 2024. Holding UMi juga memperluas layanan melalui 1.025 Unit Senyum di seluruh Indonesia, memberikan akses kepada lebih dari 180 juta masyarakat ke Tabungan mikro.

4. Berdayakan UMKM Melalui 33.804 Klaster Usaha

Tak hanya pembiayaan semata, BRI juga memiliki berbagai program pemberdayaan UMKM, diantaranya adalah pemberdayaan melalui program Klasterku Hidupku dan Desa BRILiaN. Pemberdayaan Klaster Usaha sendiri merupakan pemberdayaan kepada kelompok usaha yang terbentuk berdasarkan kesamaan usaha, dalam satu wilayah sehingga tercipta keakraban dan kebersamaan dalam peningkatan maupun pengembangan usaha para anggotanya. Hingga akhir September 2024 tercatat BRI telah memiliki 33.804 klaster usaha yang tergabung dalam program Klasterku Hidupku.

5. Dorong Ekosistem Ekonomi Desa, Berdayakan 3.957 Desa BRILiaN

Di samping itu juga ada program Desa BRILiaN. Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa yang diinisiasi BRI sebagai bentuk agent of development dalam mengembangkan desa. Hingga akhir September 2024 tercatat terdapat 3.957 desa yang telah mendapatkan pemberdayaan Desa BRILiaN.

Direktur Utama BRI Sunarso menegaskan pentingnya pendekatan pemberdayaan berada di depan pembiayaan dalam mendukung kemajuan UMKM. “Edukasi menjadi kunci untuk menempatkan UMKM sejajar dengan bank sebagai mitra strategis, bukan sekadar pihak yang membutuhkan bantuan. Melalui langkah ini, BRI membantu membangun semangat kewirausahaan, meningkatkan kemampuan manajerial, memberikan akses ke pasar dan teknologi, serta mendorong penerapan prinsip Good Corporate Governance agar UMKM dapat tumbuh lebih berkelanjutan dan berdaya saing,” pungkasnya.

(REL/BR)

Baca Juga

Rekomendasi