Gratis 24 Pertemuan, Anak-anak Panti Asuhan Belajar Bahasa Inggris

Gratis 24 Pertemuan, Anak-anak Panti Asuhan Belajar Bahasa Inggris
Pengabdian masyarakat bertema 'Empowering Futures Through Language and Love' di Panti Asuhan Talenta Delphita, Kota Medan, Sabtu (18/1) pekan lalu. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Dosen dan kaum intelektual lainnya bukan hanya menjadi tenaga pengajar di ruang kelas, tetapi harus menjadi agen perubahan. Sehingga masyarakat, termasuk anak-anak sekolah benar-benar merasakan langsung manfaat keilmuwan yang dimiliki.

Katua Perkumpulan Dosen Indonesia, Imanuel Tarigan, M.Si, menyampaikan hal itu saat menggelar pengabdian masyarakat bertema 'Empowering Futures Through Language and Love' di Panti Asuhan Talenta Delphita, Kota Medan, Sabtu (18/1) pekan lalu.

Menurut Imanuel, kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah bagi para dosen, tetapi juga mahasiswa yang menjadi pembimbing dan pengajar anak-anak, sekaligus tempat berbagi ilmu dan pengalaman.

"Tentor akan berbagi ilmu, inspirasi, dan kepedulian terhadap anak-anak panti asuhan, serta menanamkan semangat belajar dan pengembangan diri," kata Imanuel, Rabu (22/1).

Dia menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dengan masyarakat. Perkumpulan Dosen Indonesia akan memberikan pengajaran bahasa Inggris kepada 28 anak Panti Asuhan Talenta Delphita sebanyak 24 pertemuan secara gratis.

"Ini komitmen kami untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, khususnya anak-anak yang membutuhkan, tanpa biaya apapun,” tutur Imanuel.

Selama enam bulan, para pengajar dari berbagai kampus di Kota Medan akan memberikan motivasi tentang pentingnya pendidikan, mimpi, dan kerja keras untuk meraih masa depan yang lebih baik, khususnya kemampuan berbahasa Inggris. Anak-anak diajak untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran kreatif seperti berdoa dan bernyanyi dalam Bahasa inggris.

“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan kepedulian yang diberikan Perkumpulan Dosen Indonesia Sorak Gema Intelektual (SGI). Saya bangga karena dengan penuh hati melakukan pengabdian di Panti Asuhan Talenta Delpita," kata Ketua Yayasan Panti Asuhan Talenta Delpita, Faigilala Buulolo.

Begitu juga dengan mahasiswa yang bersedia menjadi tenaga pengajar untuk memberikan pembelajaran bahasa Inggris bagi anak-anak.

"Saya melihat kerja sama yang baik dalam program ini, antara anak-anak Panti asuhan dengan tentor, menjalin komunikasi dengan mudah. Semoga dengan program ini anak-anak bisa mengerti bahwa bahasa Inggris itu sangatlah penting dalam hal apapun," ucap Fiderman Buulolo, sekretaris Yayasan Panti Asuhan Talenta Delpita.

"Dan yang lebih utama, Fiderman berharap, program ini bisa berlanjut sampai anak-anak mampu mengaplikasikan apa yang diajarkan teman-teman tentor di lingkup sekolah.

Mardiana, salah satu anak Panti asuhan, mengatakan senang dengan program tersebut dan bisa mengenal lebih banyak para pengajar.

“Senang bisa berkenalan dengan bapak dosen dan miss yang baik-baik dan humble, lebih senangnya lagi miss nya sangat ramah dan pengertian terhadap sikap dan perilaku anak-anak di Talenta Delpita," ucap siswa yang kini duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut.

Dia pun menginginkan supaya para pengajar bisa menyampaikan pelajaran dengan cara yang mudah dipahami sehingga dapat dipraktikkan. Mardiana meminta agar program ini berjalan lama, tidak hanya satu semester saja sehinga semua bisa bicara bahasa Inggris.

Piterman Halawa, mengatakan bahagia berjumpa dengan kakak-kakak dan bersedia mengajar dalam bahasa Inggris.

"Kami senang karena bahasa Inggris penting bagi kami. Kami bangga," tuturnya.

Perkumpulan Dosen Indonesia Sorak Gema Intelektual berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan serupa di masa mendatang sebagai bagian dari dedikasi terhadap pembangunan masyarakat khususnya anak kurang mampu. Progam ini diharap dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk turut berkontribusi menciptakan lingkungan dan tatanan bangsa yang lebih baik bagi generasi mendatang.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi