BPJS Ketenagakerjaan Jalin Kerja Sama Pertama dengan IFA di Sumut (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Kakanwil BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, I Nyoman Suarjaya, mengumumkan kerja sama pertama antara BPJS Ketenagakerjaan dan Sekolah Sepak Bola (SSB), yang kali ini dilakukan dengan Ijeck Football Academy (IFA).
Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi percontohan dalam memberikan perlindungan bagi para olahragawan di seluruh Indonesia.
I Nyoman Suarjaya menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah positif yang dapat menjadi model perlindungan untuk SSB, khususnya di bidang sepak bola. Ia optimis bahwa inisiatif ini tidak hanya bermanfaat bagi IFA, tetapi juga bagi SSB lainnya yang ada di Kota Medan dan seluruh Indonesia.
"Kerja sama ini juga membuka jalan bagi atlet-atlet di Sumatera Utara. Dengan perlindungan sosial yang diberikan, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para atlet tentang pentingnya perlindungan sosial," ucapnya, Rabu (22/1).
"Selain itu, dalam kerjasama ini, para peserta didik di IFA mendapat dua program yakni Jaminana Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM)," sambung Kakanwil.
Manager IFA, Irvan Saputra, menyambut hangat kolaborasi ini. Ia menekankan bahwa perlindungan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan memberikan rasa aman bagi anak-anak didik mereka.
"Dengan adanya perlindungan ini, saat berlatih sepak bola, jika terjadi cidera, mereka akan mendapatkan bantuan untuk pengobatan," ungkapnya.
Kata Irvan, saat ini anak didik di IFA terdiri dari U-10 sebanyak 35 orang, U-12 sebanyak 40 orang, U-14 sebanyak 25 orang dan U-16 sebanyak 31.
"Di mana, totalnya ada 131 orang. Nah, semua peserta didik di IFA itu nantinya akan kita masukkan ke program BPJS tersebut," ujarnya.
Irvan juga menegaskan bahwa kerja sama ini menunjukkan keseriusan IFA dalam pencarian bakat pemain sepak bola sejak dini dengan pendekatan yang profesional. Hal ini merupakan inovasi yang belum pernah dilakukan oleh SSB di Medan, bahkan di Sumatera Utara sebelumnya.
Dengan semangat kolaborasi ini, I Nyoman Suarjaya dan Irvan Saputra berharap agar langkah ini dapat diikuti oleh SSB lainnya, sehingga perlindungan sosial bagi para atlet muda dapat lebih luas lagi.
(JW/RZD)