Bayi 5 Bulan Ditinggal Pergi Ibunya di Rumah Sakit Malaysia Dipulangkan ke Tanah Air

Bayi 5 Bulan Ditinggal Pergi Ibunya di Rumah Sakit Malaysia Dipulangkan ke Tanah Air
Bayi 5 Bulan Ditinggal Pergi Ibunya di Rumah Sakit Malaysia Dipulangkan ke Tanah Air (Analisadaily/Kali A Harahap)

Analisadaily.com, Kualanamu - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia memulangkan seorang bayi berumur 5 bulan yang ditinggal pergi ibu kandung disalah satu rumah sakit Malaysia.

Tiba di Bandara Kualanamu, Deliserdang, disambut petugas Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) bersama tim Pemko Tanjungbalai, Kamis (23/1) sekira pukul 10.30 WIB.

Petugas BP3MI Sumut, Lucky Adi Pramono, Fauzi Lubis, Kurniawan Syaputra, Barrifeldd D Bangun, yang dikonfirmasi, menjelaskan, pihaknya hanya memfasilitasi kedatangan bayi yang dipulangkan pihak KBRI Malaysia setibanya di Bandara Kualanamu.

"Kita dapat informasi pemulangan bayi yang ditinggal orang tuanya dari Malaysia. Setibanya di Kualanamu, kita data di pos, selanjutnya kita serahkan kepada pihak keluarga," tambahnya.

Sedangkan kedua orang tua bayi disebutkan adalah pekerja nonprosedural di Malaysia.

"Kemungkinan kurang biaya atau bagaimana, sehingga mereka nekat meninggalkan bayi mereka di rumah sakit. Untungnya diserahkan pihak rumah sakit ke KBRI lalu hari ini dipulangkan," sambungnya.

Fauzi Lubis menjelaskan, dari surat KBRI, anak yang dipulangkan bernama Ramuna Saragih, warga Tanjungbalai, Sumut, lahir 15 Agustus 2024 di salah satu rumah sakit Malaysia.

“Kita serahkan bayi kepada neneknya bernama Asmah, didampingi pihak Pemko Tanjungbalai melalui Asisten II, Pak Muslim," terangnya.

Nenek Bayi, Asmah, yang dikonfirmasi, menjelaskan, anaknya bernama Eliza Ramdhani sudah 2 tahun bekerja di Malaysia.

Ia mengaku tidak tahu persis pekerjaan anaknya selama di Malaysia, dan mengetahui anaknya menikah lewat telepon dengan seorang pria bermarga Saragih, warga Medan.

“Baru-baru ini dapat telepon dari anak saya sudah melahirkan dan minta uang persalinan, kalau tidak ada ia disuruh menjual rumah untuk menebus persalinannya di rumah sakit. Bagaimana saya menjual rumah, sedangkan saya juga bekerja serabutan,” ucapnya.

Mendapatkan telepon dari anaknya, ia terus berdoa dan berharap ada keajaiban datang, dan akhirnya dapat kabar telepon akan dipulangkan lewat KBRI.

“Saya berterimakasih kepada semua pihak, baik KBRI, BP3MI, Pemerintah Pemko Tanjungbalai, sehingga bisa memulangkan cucu saya," ujarnya.

Untuk nama bayi, ia mengaku langsung memberikan nama Ramuna Saragih, mengikuti marga bapaknya.

Asisten II Pemko Tanjungbalai, Muslim, mendapat informasi dari BP3MI Sumut soal pemulangan bayi warga Tanjungbalai.

Ia berharap kondisi seperti ini tidak terjadi lagi bagi warga Tanjungbalai. Terkait dengan penanganan bayi, pihak Pemko Tanjungbalai akan memperhatikan. sehingga kondisinya lebih baik, apalagi kehidupan keluarga masih dalam garis kemiskinan.

"Intinya Pemko Tanjungbalai akan memperhatikan bayi yang dipulangkan ini," pungkasnya.

(KAH/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi