Analisadaily.com, Malaysia - Pelopor kapal pelayaran Islami di dunia, IslamiCruise International Sdn Bhd (IslamiCruise International) mendatangkan lebih dari 6.000 wisatawan ke Malaysia melalui IslamiCruise Malaysia-Saudia pada Januari 2026.
Pelayaran dua arah terbaru antara Malaysia dan Arab Saudi ini merupakan hasil kerja sama bersejarah antara IslamiCruise dan Aroya Cruises, perusahaan pelayaran milik negara Arab Saudi.
Pendiri IslamiCruise International, Suhaimi Abd Ghafer, memperkirakan bahwa lebih dari 70 persen dari 6.000 wisatawan yang menjadi target adalah wisatawan mancanegara, sejalan dengan keinginan mereka untuk membantu menarik lebih banyak wisatawan ke Malaysia bersamaan dengan Visit Malaysia 2026.
"Sebagai pelaku industri pariwisata Islam Malaysia dan global, kami yakin keunikan dan keistimewaan kami akan mampu memasarkan Malaysia sebagai destinasi wisata yang ramah Muslim bagi wisatawan dari Arab Saudi dan Timur Tengah, belum lagi wisatawan dari Eropa dan Asia Tenggara," paparnya saat peluncuran IslamiCruise Malaysia-Saudia batu-baru ini lewat rilis yang diterima, Selasa (28/1/2024).
Upacara peluncuran dihadiri Wakil Perdana Menteri YAB Dato’ Sri Dr Ahmad Zahid Hamidi untuk meresmikan tonggak penting antara pemerintah Arab Saudi dan Malaysia. Kolaborasi ini ditandatangani pada 11 Agustus 2024 yang merupakan kemitraan strategis kelima IslamiCruise sejak merintis industri pariwisata Islam dengan konsep pelayaran Islami 10 tahun lalu.
Sejak saat itu, IslamiCruise telah membawa lebih dari 10.000 wisatawan melalui 52 rangkaian pelayaran. Pelayaran Malaysia-Saudia ini juga penting karena pencapaiannya yang unik dalam industri pelayaran – ini merupakan pelayaran pelayaran carteran terpanjang yang pernah ada berlayar selama 26 malam berturut-turut.
Wakil Perdana Menteri Malaysia YAB Dato’ Sri Dr Ahmad Zahid Hamidi berbagi rasa bangganya atas tonggak sejarah IslamiCruise dan berharap agar hal ini dapat membuka Tahun Kunjungan Malaysia 2026 dengan baik.
“Pencapaian IslamiCruise juga merupakan representasi dari keinginan Pemerintah Madani untuk menjadikan Malaysia tujuan utama sepanjang tahun 2026, di mana kami menargetkan masuknya lebih dari 35,6 juta wisatawan yang diharapkan dapat menghasilkan lebih dari RM147,1 miliar bagi negara ini,” jelasnya.