Dalam pertemuan ini, ia menyatakan keinginan lama untuk bersilaturrahmi dengan pihak UISU yang sering terkendala oleh kesibukannya.

"Hari ini merupakan langkah baik, saya sangat senang bisa bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Yayasan UISU dan jajaran pengurus, rektor, serta para akademisi UISU bergelar doktor dan profesor," ujarnya saat berbincang dengan pengurus yayasan UISU di ruang kerja Ketua Umum PY UISU Ir Indra Gunawan, Jumat (7/2).

Kolonel Anggiat, yang lahir di Marelan, Medan Labuhan, mengungkapkan salah satu wacana yang ingin direalisasikannya adalah memahasiswakan prajurit TNI.

"Saya sudah lama memikirkan ini, agar prajurit-prajurit TNI khususnya Pomdam I/BB memiliki ilmu formal di luar keahlian mereka dalam bertempur," jelasnya. Ia berharap kedatangannya ke UISU dapat menjadi langkah awal untuk merealisasikan keinginan tersebut melalui kerja sama antara kedua pihak.

Ketua Umum PY UISU Ir Indra Gunawan menyambut positif kedatangan Danpomdam I/BB. "Kami sangat bersyukur mendapat tamu yang luar biasa di hari Jumat berkah ini. Harapan kami dapat terjalin kerjasama di bidang akademik yang dapat dimaksimalkan," sebut Indra. Ia juga menambahkan bahwa UISU sangat terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga demi saling membangun.

Khusus untuk Pomdam I/BB, Indra mengusulkan agar ke depan dapat dilakukan penyampaian materi bela negara dan bina mental kepada mahasiswa serta tenaga pendidik.

"Setiap tahun ajaran baru, UISU memberikan materi bela negara kepada mahasiswa. Ke depan, kami juga memerlukan materi kedisiplinan ini untuk tenaga pendidik dan berharap kontribusi Pomdam dalam penyampaian materi," ujarnya.

Sebelumnya, Danpomdam I/BB juga bertemu dengan Rektor UISU Prof Dr Safrida, SE, MSi, beserta Wakil Rektor, Dekan, dan Kepala Program Studi untuk membahas kemungkinan kerjasama di berbagai bidang, termasuk program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Program ini memungkinkan calon mahasiswa yang memiliki pendidikan formal, informal, atau pengalaman kerja untuk menyetarakan pendidikan hingga tingkat diploma, sarjana, atau magister, sehingga prajurit TNI bisa meraih gelar sarjana dalam waktu satu tahun.

Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan dapat terjalin sinergi antara TNI dan UISU dalam memajukan pendidikan dan pemahaman bela negara di kalangan generasi muda.

(JW/RZD)