Ngobrol Buku-Prodi Sastra Indonesia Gelar Diskusi Bersama Dee Lestari. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Penulis tersohor, Dee Lestari hadir di Universitas Sumatera Utara (USU), tepatnya ke Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Sabtu (8/2) pagi. Kehadiran penulis yang juga dikenal sebagai penyanyi itu ke Medan dalam rangkaian tur buku Tanpa Rencana yang sebelumnya digelar di berbagai kota di Indonesia.
Dee Lestari menutup perjalanannya dengan menggelar acara puncak di bedah buku di USU.
Acara tersebut terselenggara atas kerja sama Bentang Pustaka bersama Ngobrol Buku, Kede Buku Obelia, Program Studi Sastra Indonesia USU, dan KBSI (Keluarga Bahasa dan Sastra Indonesia). Eka Dalanta dari Ngobrol Buku menjadi moderator dalam acara bedah buku ini. Usai bedah buku dan dialog, acara ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk ikut serta dalam book signing dan foto bersama.
Tanpa Rencana sendiri merupakan karya paling personal dari Dee Lestari, menghadirkan 18 cerita yang menggugah pemikiran dan perasaan. Buku ini mengeksplorasi berbagai tema, seperti hidup, kematian, kehilangan, penerimaan, dan spiritualitas. Melalui Tanpa Rencana, pembaca diajak untuk lebih mengenal sisi personal dari sang penulis.
Dee Lestari, berasal dari Bandung, adalah seorang penulis, penyanyi, dan penulis lagu yang telah menghasilkan karya-karya fenomenal seperti serial Supernova, Perahu Kertas, dan Filosofi Kopi. Selain aktif di dunia musik, Dee juga dikenal sebagai novelis dengan karya-karya yang telah diadaptasi menjadi film layar lebar.
Sejak November hingga Desember 2024, Dee telah mengunjungi tujuh kota besar, yaitu Bali, Bandung, Jakarta, Surabaya, Malang, Yogyakarta, dan Magelang. Acara di tujuh kota ini berhasil menarik lebih dari 2.000 peserta, menegaskan antusiasme tinggi dari para pembaca terhadap Tanpa Rencana.
Buku ini sendiri telah mencapai penjualan lebih dari 5.000 eksemplar selama masa pre-order, mencerminkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Dee Lestari dalam pemaparannya berharap kehadirannya ke USU dapat menambah semangat berkarya bagi mahasiswa USU, khususnya untuk Program Studi Sastra Indonesia, FIB USU. Ia juga membagikan tips bagaimana sebaiknya menulis buku yang baik.
“Fokus, terstruktur dan harus ada deadline,” ujarnya.
Diskusi Bedah Buku Karya Dee Lestari di USU.
Dekan FIB USU, Prof. T Thyrhaya Zein yang diwakili Staf Ahli Dekan Dr. Dardanila dalam sambutannya berharap kegiatan ini mampu memacu penulis-penulis sastra dari Kampus USU, khususnya FIB.
Kehadiran dari seorang penulis sekaliber Dee Lestari ke FIB USU adalah sebuah penghargaan tersendiri bagi FIB USU.
“Sudah lama FIB USU tidak menghadirkan penulis-penulis nasional yang memiliki kualitas karya yang baik seperti Dee Lestari. Momen ini terwujud berkat kolaborasi dari Bentang Pustaka dan Ngobrol Buku, kami sangat berterimakasih karenanya. Salam dari Ibu Dekan FIB USU, dan mohon maaf beliau tidak bisa hadir karena bertepatan dengan kegiatan wisuda har ini,” ujar Dr. Dardanila.
Ketua Program Studi Sastra Indonesia, FIB USU Prof. Dwi Widayati juga turut mengapresiasi kehadiran Dee Lestari. Ia mengatakan bahwa setelah mendengarkan kisah kesuksesan Dee Lestari dalam berkarya bisa memacu mahasiswa untuk menciptakan novel-novel.
“Kami sangat bangga seorang Dee Lestari bisa hadir ke FIB USU, dan berharap ke depan terus terjalin kerja sama dan kolaborasi untuk menggairahkan semangat berkarya sastra di FIB USU,” ujarnya.
Selain mahasiswa dan tamu undangan, acara yang dipandu oleh Juhendri Chaniago itu juga turut dihadiri oleh para dosen di Prodi Sastra Indonesia, FIB USU di antaranya Prof. Ikhwanuddin Nasution, Emma Marsella, M.Si., Bambang Riyanto, M.Si., Latifah Yusri Nasution, M.Si., dan Rachmad Fadillah Maha, M.Si.
(BR/DEL)