Menghidupkan Kembali Kisah ‘Home Sweet Loan’ Lewat Monolog AKUKALUNA

Menghidupkan Kembali Kisah ‘Home Sweet Loan’ Lewat Monolog AKUKALUNA
Menghidupkan Kembali Kisah ‘Home Sweet Loan’ Lewat Monolog AKUKALUNA (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta – Akhir pekan ini, Galeri Indonesia Kaya menyuguhkan sebuah pagelaran monolog yang diadaptasi dari film box office Home Sweet Loanproduksi Visinema.

Bertajuk AKUKALUNA, penonton dibawa untuk menyelami lebih dalam kisah hidup serta perjalanan emosional Kaluna, sang tokoh utama, melalui perpaduan apik antara monolog, tari, dan musik.

“Pertunjukan monolog ini merupakan perpanjangan dari film Home Sweet Loan, menghadirkan kisah Kaluna dalam format yang lebih intim dan mendalam. Akhir pekan ini, Galeri Indonesia Kaya akan menjadi ruang bagi para penikmat seni untuk merasakan cerita emosional ini secara langsung. Kami ingin mengajak penonton menyelami isi hati serta perjalanan Kaluna sebagai seorang pejuang hidup. Dengan format livedan percampuran dengan unsur teater musikal, pertunjukan ini juga menawarkan perspektif baru terhadap karakter Kaluna dan perjalanannya,” jelas Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya, Minggu (9/2).

Dalam monolog ini, Yunita Siregar kembali menghidupkan karakter Kaluna di atas panggung, menyampaikan monolog yang menggambarkan pergulatan batin dan perjalanan hidupnya serta menghadirkan pengalaman yang lebih personal bagi penonton dengan memberikan kedalaman karakter yang semakin diperkuat dalam pertunjukan AKUKALUNA.

Adaptasi layar lebar Home Sweet Loan sendiri menyoroti fenomena sandwich generation, di mana sang tokoh utama, Kaluna menjadi representasi dari generasi yang harus berjuang keras untuk mengatasi tekanan finansial.

Sebagai tulang punggung keluarga, dia dihadapkan pada dilema besar antara memenuhi kebutuhan orang tua dan mengejar impiannya untuk memiliki rumah sendiri. Tema ini menjadi resonansi bagi banyak orang, terutama mereka yang tengah mengalami tantangan serupa dalam kehidupan nyata.

“Adaptasi film ini berasal dari novel karya Almira Bastari, yang sebelumnya telah mendapat banyak perhatian dari pembaca, terutama di kalangan Gen Z yang tengah berjuang untuk bertahan hidup di tengah realitas sosial dan ekonomi saat ini. Novel ini menyajikan narasi yang kuat mengenai perjuangan finansial dan dinamika kehidupan modern yang kini kami coba hidupkan kembali melalui medium film dan panggung. Bersama Galeri Indonesia Kaya kami mengajak Jakarta Art House untuk terlibat dalam pementasan panggung ini. Semoga bisa diterima oleh penikmat seni dan memberikan rasa baru terhadap cerita Home Sweet Loan,” jelas Cristian Imanuell, dari Visinema.

Pada Jumat lalu, pertunjukan ini dibuka dengan penampilan spesial dari IDGITAF yang membawakan 2 lagunya yang berjudul Berakhir di Aku yang menjadi Original Soundtrackdari film Home Sweet Loan dan Semoga Sembuh.

Selain monolog yang dibawakan Yunita Siregar, gelaran ini juga diperkaya dengan tarian yang dikoreografikan secara khusus oleh Jakarta Art House, komunitas seni pertunjukan non-profit yang berbasis di Jakarta.

Komunitas ini mengadakan berbagai pertunjukan seni seperti teater musikal, drama, dan lain-lain, untuk memberikan pengalaman seni berkualitas kepada masyarakat dengan mengadaptasi karya musikal populer, seperti Mammamia dan Catch Me If You Can The Musical yang sudah mereka tampilkan.

Pementasan ini merupakan bagian dari upaya Galeri Indonesia Kaya dalam menyajikan karya seni berkualitas bagi masyarakat dan memanggungkan karya baru yang diadaptasi dari karya sastra atau naskah film.

Kolaborasi Visinema dan Jakarta Art House menghadirkan AKUKALUNA sebagai adaptasi panggung dari film box office Home Sweet Loan mampu menawarkan pengalaman yang lebih intim bagi penggemar film dan seni pertunjukan.

Baca Juga

Rekomendasi