Sumut Launcing PKG di 566 Puskesmas

Ihwan Ritonga : PKG Bentuk Perhatian Pemerintah kepada Masyarakat

Ihwan Ritonga  : PKG Bentuk Perhatian Pemerintah kepada Masyarakat
Ihwan Ritonga : PKG Bentuk Perhatian Pemerintah kepada Masyarakat (analisadaily/istimewa)

Analisadaily.com, Medan-Wakil Ketua DPRD Sumut Ihwan Ritonga menyambut baik dimulainya program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) di 566 Puskesmas yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Launcing PKG ini dimulai serentak seluruh Indonesia.

“Program Bapak Presiden Prabowo ini sangat bagus, sebagai bentuk perhatian pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” sebut Politisi Partai Gerindra ini di gedung DPRD Sumut, Senin (10/2/2025).
Dia mengaku secara prinsip, program ini bisa dilaksanakan dengan baik di Sumatera Utara. Karena daerah ini sudah memiliki berbagai macam fasilitas dan infrastruktur kesehatan hingga ke tingkat bawah.
Hanya saja, katanya, program yang baik ini harus disosialisasikan secara masif agar masyarakat luas mengetahui dan bisa memanfaatkan program ini dengan baik. Karena ada cara yang harus dilakukan oleh masyarakat untuk bisa memanfaatkan program ini.
Selama ini, lanjutnya, masyarakat Sumut khususnya masih belum populer untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara dini. Padahal pemeriksaan kesehatan itu sangat perlu.
“Jangankan masyarakat, saya saja baru memeriksakan kesehatan rutin setahun sekali. Kalau masyarakat, kita tahu, banyak yang takut memeriksakan kesehatan, takut mereka ketahuan penyakitnya. Padahal, pemeriksaan kesehatan itu sangat penting. Kalaupun ketahuan ada penyakit, maka akan lebih mudah mengobatinya. Berbeda penanganannya kalau penyakitnya sudah kronis dan baru dibawa ke rumah sakit,” jelas Ihwan Ritonga lagi.
Di sini, katanya, perlu sosialisasi kepada masyarakat, bagaimana supaya masyarakat memeriksakan kesehatan dalam kurun waktu tertentu minimal setiap ulang tahun, atau bayi, balita, pelajar, ibu hamil hingga lansia melakukan pemeriksaan kesehatan sebagaimana dicanangkan dalam program PKG.
Menurut Ihwan, jika suatu penyakit diketahui lebih dini, maka tidak saja pengobatannya kepada pasien akan lebih mudah, tapi juga akan berdampak pada efisiensi di bidang ekonomi. Berbeda halnya, jika seseorang yang datang ke layanan kesehatan dengan kondisi penyakit yang sudah berat, maka penanganan medisnya lebih mahal. Belum lagi biaya lainnya yang harus dikeluarkan pihak keluarga pasien. Apalagi bagi pasien usia produktif, akan terganggu produktivitasnya.
“Jadi, program PKG yang dibuat Presiden Prabowo ini memang sangat luar biasa. Tidak saja berdampak luas bagi peningkatan derajat kesehatan tapi juga ekonomi. Program ini merupakan langkah yang tepat untuk membuat Indonesia semakin maju menyongsong Indonesia emas 2045 nanti,” tambahnya.
Dia menambahkan, PKG menyasar seluruh warga Indonesia, baik mereka yang memiliki kartu BPJS Kesehatan maupun tidak. Hanya saja, bagi mereka yang tidak memiliki BPJS Kesehatan diharapkan segera mendaftarkan diri sesuai dengan kemampuannya. Karena jika diperlukan tindaklanjut ke pelayanan kesehatan tingkat lanjut, maka akan terbantu pembiayaan melalui BPJS Kesehatan.
Di lain pihak, katanya, berbagai stakeholder seperti BPJS Kesehatan diharapkan juga berperan aktif untuk bersama-sama meningkatkan derajat masyarakat, dengan meningkatkan program promotif dan prefentif di masyarakat.
Sebagaimana diketahui, dalam petunjuk teknis, PKG diberikan kepada seluruh kelompok sasaran melalui berbagai cara, yaitu PKG Hari Ulang Tahun ditujukan bagi bayi dan anak hingga usia 6 tahun (balita dan anak prasekolah) dan bagi usia 18 tahun ke atas (dewasa dan lanjut usia); PKG Sekolah ditujukan bagi anak usia 7-17 tahun (usia sekolah dan remaja) yang dilaksanakan setiap tahun ajaran baru; dan PKG Khusus ditujukan bagi ibu hamil, bayi, dan anak hingga usia 6 tahun (balita dan anak prasekolah) meliputi pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sesuai standar pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Waktu pelayanan PKG bagi bayi baru lahir, pemeriksaan akan dilakukan dua hari setelah kelahiran untuk memastikan spesimen yang diambil relevan secara klinis. Sementara untuk kelompok usia lainnya, pemeriksaan dilakukan pada hari ulang tahun mereka, atau paling lambat satu bulan setelahnya. PKG Hari Ulang Tahun ini dilaksanakan sesuai dengan siklus hidup secara terintegrasi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan fasilitas lainnya, serta menggunakan sistem informasi yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKN).
Jenis pemeriksaan yang diberikan akan disesuaikan dengan usia dan beban penyakit terbanyak pada setiap kelompok sasaran. Untuk bayi baru lahir, pemeriksaan meliputi deteksi dini terhadap kondisi seperti kekurangan hormon tiroid, G6PD, adrenal, penyakit jantung bawaan kritis, serta masalah pertumbuhan.
Balita dan anak prasekolah akan menjalani pemeriksaan pertumbuhan, perkembangan, serta deteksi dini terhadap penyakit seperti tuberkulosis, gangguan pendengaran, masalah mata, gigi, talasemia dan diabetes melitus.
Pada usia dewasa, pemeriksaan akan mencakup evaluasi terhadap faktor risiko kardiovaskular, paru seperti tuberkulosis dan PPOK, deteksi dini terhadap kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus, fungsi indera, serta kesehatan jiwa, hati, dan calon pengantin.
Sementara itu, pemeriksaan pada lanjut usia (lansia) akan difokuskan pada deteksi masalah kesehatan umum, seperti geriatri (kesehatan usia lanjut), gangguan kardiovaskular, paru, kanker, fungsi indera, serta kesehatan jiwa dan hati.

(NAI/NAI)

Baca Juga

Rekomendasi