Ia berharap kepala daerah yang baru dapat mengarahkan warga untuk tidak terus bergantung pada bantuan pemerintah, tetapi menjadikannya sebagai pemicu untuk berusaha lebih giat.
"Seharusnya bantuan pemerintah bersifat stimulus untuk merangsang warga agar menjadi pekerja keras, kreatif, dan inovatif. Karena warga sendiri yang bisa mengangkat derajat kesejahteraan nasib mereka. Dengan begitu, daerah akan menjadi lebih sejahtera, yang pada akhirnya berdampak positif bagi kemakmuran negara," ujar Manaek di ruangannya, Kantor DPRD Sumut, Kamis (13/2).
Dia menekankan bahwa peran pemerintah bukan sekadar memberi bantuan, tetapi juga harus membangun kesadaran warga akan tanggung jawab mereka dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
"Kita harus mengubah budaya masyarakat agar lebih sadar akan tanggung jawabnya terhadap keluarga dan lingkungannya. Pemerintah bisa memfasilitasi, tapi rakyatlah yang harus berusaha untuk menyejahterakan diri sendiri," jelasnya.
Politisi Golkar ini juga menyoroti kebiasaan sebagian masyarakat yang cenderung konsumtif daripada produktif. Ia menekankan bahwa bantuan atau pinjaman modal usaha harus dimanfaatkan dengan baik agar dapat memberikan hasil yang nyata, bukan sekadar menjadi beban baru.
"Pemerintah sudah memberikan banyak peluang, tetapi masyarakat harus bisa mengelola bantuan tersebut secara produktif. Jangan sampai bantuan malah dijadikan alasan untuk terus bergantung, sementara kemajuan ekonomi daerah bisa terhambat," tambahnya.
Dengan semangat kemandirian dan etos kerja yang bagus, diharapkan masyarakat Sumut dapat bangkit menjadi lebih sejahtera, tanpa harus terus mengandalkan bantuan pemerintah.

(NAI/NAI)