Senyawa pada Brokoli Hambat Tumbuhnya Uban

Senyawa pada Brokoli Hambat Tumbuhnya Uban
Ilustrasi - Brokoli (Internet)

Analisadaily.com, Jakarta - Sebuah penelitian baru-baru ini menyelidiki bagaimana luteolin, senyawa yang ditemukan dalam sayur brokoli, wortel, dan bawang, dapat menekan proses pertumbuhan uban pada tikus.

Dilansir dari Antara, mengutip laman Health, Jumat (21/2), pensiunan profesor kedokteran di University of Colorado Anschutz Medical Campus dan pendiri Pathways Bioscience Joe McCord, PhD menyebut penelitian yang dipublikasikan pada bulan Desember di jurnal Antioxidants ini menarik karena luteolin sangat umum ada pada makanan manusia.

Senyawa tersebut bisa menjadi kandidat kuat untuk penelitian anti-penuaan lebih lanjut, katanya. Namun belum tentu efek yang sama terjadi pada manusia.

“Luteolin adalah polifenol, yang merupakan senyawa tanaman yang mungkin memiliki manfaat kesehatan dan ditemukan dalam makanan seperti seledri, paprika hijau, brokoli, wortel , dan minyak zaitun,” kata Toby Amidor, MS, RD, CDN, ahli diet terdaftar dan penulis.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa luteolin dapat membantu mencegah peradangan, mengatur penuaan kulit, dan menghentikan degenerasi makula terkait usia. Maka itu peneliti dibalik studi Antioxidants ini menguji apakah memiliki efek sama pada rambut beruban di hewan tikus.

Penampilan mereka yang lebih muda tampaknya terkait dengan pengaruh positif luteolin pada protein yang disebut endotelin.

Protein-protein ini membantu menjaga melanosit, sel yang mengandung pigmentasi rambut, jadi semakin banyak melanosit berarti semakin banyak warna (dan lebih sedikit uban) pada rambut.

Penelitian lain menunjukkan adanya kesamaan dalam cara tumbuhnya uban pada tikus dan manusia. Secara khusus, tampaknya uban pada kedua belah pihak ada hubungannya dengan disfungsi endotel dalam melanosit.

“Meskipun penelitian menunjukkan bahwa luteolin dapat memengaruhi jalur pigmentasi, folikel rambut manusia berfungsi secara berbeda," kata Kristina Collins, MD, seorang dokter kulit.

Faktanya, faktor genetik kemungkinan besar berperan paling besar dalam menentukan kapan atau seberapa parah rambut seseorang berubah menjadi uban, jelas Collins.

Melihat rambut orang tua dan kakek-nenek Anda mungkin merupakan indikator terbaik untuk mengetahui garis waktu uban Anda sendiri.

Sementara stres oksidatif, kekurangan nutrisi, dan stres kronis telah dikaitkan dengan munculnya uban prematur.

Hal ini dapat mendukung gagasan bahwa berfokus pada apa yang Anda makan dan gaya hidup Anda termasuk meningkatkan asupan luteolin mungkin dapat mencegah munculnya uban.

Meski terlalu dini untuk menyebut senyawa tersebut mengurangi tumbuhnya uban, penelitian menunjukkan bahwa diet kaya antioksidan mungkin memiliki manfaat seperti menekan peradangan dan meningkatkan mikrobioma usus yang sehat.

(ANT/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi