Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Amudi Situmeang, mengatakan peristiwa tersebut diduga akibat kelalaian.

“Anak pemilik rumah meninggalkan tempat tinggal, sementara kompor elipiji masih hidup. Mungkin, lupa mematikan," kata Amudi.

Kata dia, bangunan semi permanen itu milik keluarga Rusman Limbong. Sementara itu, anak Rusman Limbong, yang masih pelajar memasak sesuatu, mungkin kelupaan mematikan.

Akibatnya, kompor elpiji dan perangkatnya berikut alat masak di tungku, hangus. Beberapa perlengkapan dapur di sekitarnya sempat disambar api.

Penduduk sekitar segera memberi pertolongan hingga tempat tinggal tidak ludes. Tidak terlalu parah musibahnya. Saat itu, Rusman bersama istrinya sedang bekerja.

(SSR/CSP)