Pasca pelantikan, Yayasan Universitas HKBP Nommensen langsung gerak cepat melakukan rapat pengurus di Kampus Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo, Medan, Senin (24/2).

“Ini hari perdana penugasan sebagai ketua, untuk bekerja 4 tahun ke depan. Melalui proses serah terima dari pertanggungjawaban periode lalu, akan menaungi 2 universitas, Medan dan Siantar, dan SMA di Siantar. Kami melakukan sidang perdana dengan para civitas dan rektor. Nanti dilanjutkan peninjauan lapangan. Ini sekaligus perkenalan,” kata Effendi Simbolon kepada wartawan.

Dalam kesempatan itu, Effendi turut ditanya mengapa akhirnya menerima untuk menjadi Ketua Yayasan Unoversitas HKBP Nommensen. Diakuinya, sudah hampir sebulan enggak menjawab keputusan dari Pimpinan HKBP.

“Tapi kemudian, anak saya, Si Horas, dia cerita. Dia bilang 'Pa, lihat ini kesejarahan HKBP, 7 Oktober 1954, lihat motonya, Prodeo et Patria, untuk tuhan dain ibu pertiwi',” bebernya.

Effendi Simbolon kemudian merasa terenyuh, dan merasa mungkin ini adalah panggilan baginya yang sudah tidak lagi di politik, karena sudah selesai.

“Tapi, itu semua tentunya untuk sama-sama, karena bukan visi saya pribadi, mudah-mudahan ada kesehatan, kesempatan, dan sekali lagi butuh atensi pemerintah, dan pemerintah sekarang langsung ke Presiden, karena kabinet presidensial. Karena, Universitas HKBP ini kan aset negara juga, aset bangsa untuk mencerdaskan masyarakat,” pungkasnya.

(RZD/RZD)