Dalam kegiatan monitoring ini, lahan yang digunakan seluas satu hektar, dimana setengahnya telah ditanami benih jagung. Adapun penanaman tahap pertama dilakukan pada 27 Januari 2025, dan hingga saat ini, tanaman jagung sudah berusia 21 hari dengan tinggi rata-rata sekitar 40 cm.

"Hasil pemantauan menunjukkan perkembangan tanaman dalam kondisi sangat baik," kata Kapolres Labuhanbatu AKBP Bernhard L Malau, melalui Kasi Humas Polres Labuhanbatu AKP Syafrudin, Rabu (26/2/2025) di Mapolres setempat di jalan MH Thamrin, Rantauprapat.

Monitoring bertujuan untuk memastikan pertumbuhan tanaman jagung sesuai dengan harapan serta memberikan pendampingan kepada petani agar dapat mencapai hasil panen yang maksimal.

"Selain itu, program ini juga mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal," ujarnya.

Kepolisian juga, katanya mengajak masyarakat untuk terus mendukung program tersebut dengan menjaga serta merawat tanaman agar hasil panen dapat optimal. Selain itu, diharapkan sinergi antara aparat kepolisian, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat terus terjalin dalam upaya mendukung sektor pertanian sebagai salah satu pilar utama perekonomian di Kabupaten Labuhanbatu.

"Dengan adanya pemantauan dan pendampingan secara berkelanjutan, diharapkan program jagung serentak sejuta hektar ini dapat memberikan manfaat besar bagi para petani serta meningkatkan produksi pangan daerah,” tutupnya. (MAG2)

(DEL)