Ilustrasi (ANTARA)
Analisadaily.com, Medan - Analis Pasar Modal, Gunawan Benjamin mengatakan, tekanan pada pasar saham di Asia masih berlanjut, Jumat (28/2).
Disebutkannya, data PDB AS mengalami pelemahan pada perdagangan sebelumnya. Ditambah lagi, Trump memastikan kenaikan tarif mulai berlaku untuk Kanada dan Meksiko pada 4 Maret mendatang.
“Bursa saham di AS ditutup melemah, dan bursa di Asia mayoritas terseret ke zona merah pada hari ini,” kata Gunawan.
Kinerja bursa saham di Asia terseret sentimen negatif seiring dengan perang dagang yang kian meluas. Di mana China juga dikenakan kenaikan tarif sebesar 10% untuk waktu yang bersamaan.
Diterangkan Gunawan, IHSG pada perdagangan pagi ini dibuka melemah ke level 6.443. Pasar keuangan pada hari ini dibanjiri banyak sentimen buruk.
“Dan perang dagang saat ini masih berpeluang meluas ke komoditas atau jenis barang lainnya, serta berpeluang memicu aksi balasan di masa yang akan datang,” terangnya.
Sementara itu, sambungnya, mata uang Rupiah ditransaksikan melemah ke level 16.500 pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini. Kinerja Rupiah memburuk meskipun imbal hasil US Treasury 10 tahun justru melemah hingga ke level 4.23%.
“Memburuknya kinerja imbal hasil US Treasury 10 Y tersebut menjadi indikasi kuat bahwa ekonomi AS tengah mengalami pelemahan,” ujanrya.
Spekulasi kemungkinan The FED atau Bank Sentra AS akan mempertimbangkan kemungkinan penurunan bunga acuan kembali mencuat. Ditambah lagi data klaim pengangguran AS juga mengalami kenaikan pada rilis sebelumnya.
“Di sisi lain, harga emas dunia ditransaksikan melemah ke level $2.876 per ons troy, atau sekitar 1.53 juta per gram,” pungkasnya.
(RZD)