Masih Ada Pedagang Tinggalkan Gerobak di Lapangan Merdeka Sibuhuan Usai Berjualan (Analisadaily/Atas Siregar)
Analisadaily.com, Sibuhuan - Pedagang yang berjualan di Lapangan Merdeka Sibuhuan, Kecamatan Barumun, hingga kini tidak bisa ditertibkan.
Malah, lapangan kebanggaan milik Pemerintah Kabupaten Padanglawas itu kini berubah fungsi menjadi 'gudang' penyimpanan gerobak.
Akibatnya lapangan yang berada di inti Kota Sibuhuan itu terlihat kumuh dan jorok.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, M Rasyidi, ketika dihubungi mengatakan, pihaknya sudah menyurati para pedagang yang berjualan di Lapangan Merdeka untuk mengangkat gerobak dagangannya usai berjualan di malam hari.
"Sudah kita tegaskan, jangan ada lagi yang menyimpan gerobaknya di Lapangan Merdeka,” kata Rasyidi, Jumat (28/2).
Malah, kata Rasyidi, pihaknya sudah pernah mengultimatum seluruh pedagang yang berjualan di Lapangan Merdeka Sibuhuan untuk mengosongkan paling lambat 1 Januari 2025.
Apabila pedagang tidak mengindahkannya atau membandel, akan ditindak tegas dan berhadapan langsung dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
"Terakhir seluruh pedagang sudah disurati melalui pengelola yang kedua kalinya, supaya mengangkat gerobak jualannya, jangan ada yang tinggal di Lapangan Merdeka," ucap Rasyidi.
Rasyidi menjelaskan, penertiban pedagang di Lapangan Merdeka Sibuhuan dilakukan untuk menjaga kenyamanan dan tertibnya tata kota.
"Ini bukan yang pertama kali para pedagang dilarang berjualan di Lapangan Merdeka Sibuhuan. Sudah pernah ditertibkan, namun hanya bertahan beberapa hari, kemudian pedagang pindah berjualan di luar, di atas trotoar," kata Rasydi.
Rasyidi menambahkan, kalau surat kedua tidak ditanggapi dan pedagang masih membuat Lapangan Merdeka sebagai tempat penyimpanan gerobak, akan kembali dusurati yang ketiga kalinya.
"Surat yang ketiga nanti terakhir, dan kalau tidak direspons, kita bersama Satpol PP langsung eksekusi mengangkat gerobak," tegas Rasyidi.
Ketika disinggung retribusi atau PAD yang diperoleh dari pedagang yang bejualan di Lapangan Merdeka, Rasyidi mengaku hanya sekitar Rp 1 juta per bulan dari seluruh pedagang.
"Kisaran Rp 1 juta an lah satu bulan, dan itu sesuai dengan target kita," ungkap Rasyidi.
(ATS/RZD)