Lari Saat Puasa: Utamakan Durasi, Bukan Jarak

Lari Saat Puasa: Utamakan Durasi, Bukan Jarak
Lari Saat Puasa: Utamakan Durasi, Bukan Jarak (Analisadaily/pexels)

Analisadaily.co, Medan - Lari adalah salah satu olahraga yang tetap bisa dilakukan selama bulan puasa, namun untuk menjaga tubuh tetap bugar, penyesuaian dalam latihan sangat diperlukan, mengingat perubahan pola makan dan rutinitas harian yang terjadi selama berpuasa.

Penyesuaian latihan di awal puasa penting agar tubuh tidak merasa terkejut dengan perubahan tersebut. Latihan yang dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi tubuh yang beradaptasi dengan rutinitas baru selama bulan puasa, dimana hampir semua kegiatan akan berubah.

Meskipun performa olahraga, termasuk lari, umumnya cenderung menurun selama bulan puasa, penting untuk menjaga agar penurunan performa tidak terlalu signifikan. Oleh karena itu, disarankan untuk mengubah fokus latihan dari jarak yang biasanya ditempuh menjadi durasi waktu.

Alih-alih berfokus pada jarak tempuh, pelari disarankan untuk menetapkan target berdasarkan durasi, seperti berlari selama 30 menit atau 45 menit, bukan berapa jauh jaraknya.

Tujuan utama dari penyesuaian ini adalah agar tubuh bisa beradaptasi dengan rutinitas puasa secara perlahan. Setelah dua minggu berlatih dengan fokus pada durasi, pelari dapat mulai kembali mengincar jarak secara bertahap.

Sebagai contoh, jika sebelumnya target latihan adalah berlari 5 atau 10 kilometer, kini target dapat diganti dengan durasi waktu tertentu. Dengan pendekatan ini, olahraga lari tetap bisa dilakukan secara aman dan efektif selama bulan puasa tanpa memaksakan tubuh. (cw1)

(WITA)

Baca Juga

Rekomendasi