Ekses jalan penghubung Dusun Lau Kitik, Desa Bukit Lau Kersik, Gunung Sitember dengan Dusun Lubuk Raya, Desa Lae Merkelang, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi, Senin (3/3). (Analisadaily/Sarifuddin Siregar)
Analisadaily.com, Sidikalang - Hasil panen petani tidak bisa dijual karena ekses jalan menghubungkan Dusun Lau Kitik, Desa Bukit Lau Kersik, Kecamatan Gunung Sitember dengan Dusun Lubuk Raya, Desa Lae Merkelang, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi, putus total.
“Menjerit kami ini. Jagung, kakao, kemiri, durian dan lainnya tidak bisa dijual. Badan jalan longsor. Putus total," ujar Hotmatio Rajagukguk (28), Senin (3/3) malam.
Hotmatio menjelaskan, badan jalan ambles ditemukan didua titik di Dusun Lubuk Raya. Satu titik sepanjang 4 meter dan longsoran ke dua sepanjang 10 meter sedalam 15 meter.
“Kereta pun tidak bisa lewat," kata Hotmatio.
Jika dihitung biayanya, seorang petani mempunyai hasil penjualan Rp 15 sampai Rp 20 juta hanya dari jagung. Kalau dihitung dengan komoditas lainnya, bisa mencapai puluhan juta. Keadaan itu berpotensi membuat buah membusuk.
Puncaknya pekan kemarin, menyusul guyuran hujan deras yang lama. Kata dia, bencana alam ini sebenarnya sudah terjadi Desember 2024. Namun, masih dipaksa dipakai mengandalkan roda 2. Pakai mobil, tak bisa sejak akhir tahun lalu.
Sekitar 500 orang penduduk Dusun Lau Kitik, bertani ke Desa Lae Markelang. Dua desa itu bertetangga. Seluruh hasil pertanian biasanya dipasarkan ke Tigalingga.
Kepala Desa Bukit Lau Kersik, Mangiring Sinurat, telah melapor ke Camat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Tim BPBD sudah turun. Tetapi, tidak bisa dipastikan, kapan dperbaiki. Katanya, tidak ada anggaran," ujar Sinurat.
(SSR/CSP)