Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution bersama Bupati Nias Barat, Ellyunus Waruwu meninjau jembatan Oyo di Desa Tuwuna, Kecamatan Mandrehe, Nias Barat, Minggu (9/3). (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Nias Barat - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, berjanji bakal membangun jembatan Sungai Oyo di Desa Tuwuna, Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Barat, yang ambruk setelah diterjang luapan sungai pada Rabu (5/3).
"Jadi pertama melihat dulu untuk memastikan pembangunan yang akan kita lakukan, Insya Allah, kita bangun tahun ini," kata Bobby usai meninjau dan melakukan rapat bersama Bupati Nias Barat, Ellyunus Waruwu, Minggu (9/3).
Menurut dia, pembangunan bakal dimulai dalam waktu dekat, namun pembangunan bakal berlangsung 9-10 bulan. Terdapat sejumlah masukan untuk jalan alternatif dan ia bakal mengecek opsi itu sebelum menentukan alternatif yang dipilih.
Pembangunan jembatan diperkirakan akan menghabiskan Rp 40 miliar. Selain jembatan, Pemprov Sumut juga bakal memperbaiki jalan dari Simpang Miga sampai Sirombu yang melewati jembatan itu.
Kata dia, dana untuk jembatan Rp 40 miliar, untuk jalan dari simpang Miga sampai Sirombu kurang lebih 60 kilometer, biayanya Rp 350 miliar.
Bupati Nias Barat, Ellyunus Waruwu, mengatakan Bobby pernah meninjau jembatan yang membelah Sungai Noyo ini Sabtu (2/11/2024) pada masa kampanye. Saat itu, Bobby berjalan di atas jembatan yang dialasi papan dan balok itu.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, meskipun jembatan itu disebut akses utama masyarakat. Akses utama menuju Nias Barat dan sangat penting bagi mobilitas masyarakat serta distribusi barang dan jasa.
"Putusnya jembatan ini menyebabkan gangguan signifikan, terutama dalam pengangkutan bahan kebutuhan pokok, akses pendidikan, serta pelayanan kesehatan," ucapnya.
Meski tidak ada korban jiwa, namun warga di 97 desa dari 105 desa yang ada di sana terdampak. Wilayah Nias Barat ini terdiri dari 8 kecamatan, 105 desa dengan jumlah penduduk 97.257 orang, dan dengan jembatan ini putus maka desa yang terganggu 97 desa berada di 7 kecamatan
"Artinya tinggal 8 desa yang tidak terganggu," tutur Ellyunus.
Terdapat 2 jalan alternatif yang ada pasca jembatan ambruk. Namun menambah waktu tempuh 1,5 jam hingga 2 jam lebih. Ellyunus mengusulkan jalan alternatif yang lebih dekat, namun masih butuh perbaikan sekitar 4 kilometer.
(JW/CSP)